Penetapan Golo Mori menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia disambut baik masyarakat setempat. Apalagi KEK Golo Mori, yang berada di arah selatan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini menjadi salah satu venue KTT ASEAN atau Asean Summit ke-42 pada Mei mendatang.
Kepala Desa Golo Mori Samaila mengatakan penetapan Golo Mori menjadi KEK dan venue Asean Summit telah membuka akses jalan raya dari Labuan Bajo. Golo Mori awalnya daerah yang sangat terisolasi walau berada dalam satu kecamatan dengan Labuan Bajo.
"Kami sebagai warga Golo Mori merasa senang luar biasa wilayah Golo Mori mendapat kepercayaan seperti ini. Jujur setelah jalan dibangun, kami merasa Golo Mori baru merasakan yang namanya kemerdekaan," kata Samaila, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jalan Panjang Golo Mori Menjadi KEK |
Semenjak jadi KEK, kata dia, akses jalan telah dibuka. Golo Mori kini menjadi destinasi wisata potensial di Labuan Bajo yang mulai dilirik banyak orang. Belakangan banyak pengunjung mulai menikmati sejumlah spot wisata alam di sana.
"Sebelum ada KEK Golo Mori sangat terisolasi, bahkan dikategorikan desa tertinggal. Sekarang sudah berubah total menjadi daerah yang menjadi pusat perhatian semua orang, sudah ramai diperbincangkan menjadi daerah yang ramai dikunjungi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ini karunia terbesar buat Golo Mori dan Manggarai Barat," jelas Samaila.
Saat Golo Mori masih terisolasi, jelas dia, warga hanya bisa menggunakan perahu motor ke Labuan Bajo dengan menempuh perjalanan 2,5 - 3 jam. Kadang perjalanan harus bertaruh nyawa karena melewati arus laut yang deras. Kini jarak tempuh kurang lebih setengah jam perjalanan darat.
"Sebelum akhir tahun 2018 warga Golo Mori masih menggunakan perahu motor ke Labuan Bajo melewati Selat Molo, yang terkenal arusnya sangat deras dan mengancam keselamatan. Karena tidak ada akses darat atau jalan darat, ya terpaksa harus bertarung nyali, walaupun sulit tapi karena kebutuhan tetap kami arungi Selat Molo. Itulah sekelumit suka duka kami warga Golo Mori," ungkapnya.
(irb/bir)