Pemprov NTB Sebut Harga Beras Naik Akibat Petani Belum Panen

Pemprov NTB Sebut Harga Beras Naik Akibat Petani Belum Panen

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 07 Feb 2023 02:25 WIB
Para pedagang beras di Pasar Kebon Roek Kota Mataram.
Foto: Para pedagang beras di Pasar Kebon Roek Kota Mataram. (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti membenarkan jika harga beras awal Februari naik. Menurutnya, ini terjadi lantaran belum panen raya.

"Benar untuk beras premium naik dan kami sudah operasi pasar melalui Bulog untuk beras medium di harga Rp 9.400," kata Nelly, Senin petang, (6/2/2023) via WhatsApp.

Menurut Nelly kenaikan harga beras di pasar lokal lantaran semua petani padi di NTB belum panen raya. "Sebentar lagi kan kita panen. Insyaallah harga akan stabil," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, waktu panen raya di beberapa daerah di NTB juga memengaruhi stok beras di beberapa pasar tradisional di NTB. "Ya. Karena kita belum panen makanya naik," katanya.

Stok Beras Cukup

ADVERTISEMENT

Menurut Nelly ketersediaan beras atau stok beras di Bulog NTB masih di angka 58 ribu ton. Stok itu cukup hingga menjelang panen raya di semua daerah di NTB.

"Kebutuhan rata-rata kita di angka 11 ribu ton dalam seminggu. Saya kira itu cukup jelang panen," ujarnya.

Dalam hal ini, pemerintah NTB meyakini stok beras untuk beberapa pekan ke depan menjelang panen di NTB masih aman. Namun, untuk harga beras, pemerintah NTB belum bisa memastikan apakah akan ada penurunan atau tidak.

"Untuk harga saja masih jadi perhatian. Makanya kami ambil langkah operasi pasar dengan bekerjasama dengan Bulog NTB," tegasnya.

Salah satu pedagang beras lokal atau medium di Pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram Mustiani (40) mengatakan harga beras terus mengalami kenaikan. Untuk harga beras lokal medium di pasar meningkat sekitar Rp 30 ribu per karung ukuran 25 kilogram. Sementara, beras premium menembus Rp 13 ribu per kilogram.

"Bulan lalu itu tembus Rp 265 (ribu) hingga Rp 275 ribu per 25 kilogram. Sekarang sudah di angka Rp 300 hingga Rp 325 ribu per 25 kilogram atau Rp 13 ribu per kilogram," tandasnya.

Di sisi lain, kata Mustiani ketersediaan beras di pengepul juga semakin terbatas. Bahkan para pedagang tidak berani mengambil stok dalam jumlah banyak karena harga yang cukup tinggi.

"Tidak ada yang berani ngambil banyak sekarang. Palingan kami ngambil hanya 50-100 kilogram karena harga terlalu mahal," ujarnya.

Untuk diketahui harga beras sesuai jenis dari data Dinas Perdagangan NTB antara lain: beras lokal medium Rp 9.500 per kilogram. Sedangkan beras C4 Rp 11.000 per kilogram. Untuk beras premium menembus Rp 12.000 per kilogram.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads