Kapal Bekas di Labuan Bajo Diizinkan Beroperasi, Seminggu Tenggelam Lagi

Kapal Bekas di Labuan Bajo Diizinkan Beroperasi, Seminggu Tenggelam Lagi

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 29 Jan 2023 15:56 WIB
Tangkapan layar video evakuasi penumpang Kapal Tiana yang tenggelam di Perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (21/1/2023).
Foto: Istimewa
Manggarai Barat -

Kapal Layar Motor (KLM) Tiana tenggelam di perairan Batu Tiga, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 21 Januari 2023. Kapal bekas itu tenggelam hanya berselang seminggu setelah trip perdananya. Padahal kapal itu pernah tenggelam tahun lalu.

"(Trip perdana) tanggal 13-15 Januari," kata pemilik KLM Tiana, Brama, Sabtu (28/1/2023).

KLM Tiana pernah tenggelam di Perairan Labuan Bajo pada 28 Juni 2022. Dua turis meninggal dunia. Kecelakaan kapal ini diproses hukum di Polres Manggarai Barat. Kapal tersebut menjadi barang bukti. Kapal itu menjadi barang bukti di tengah proses hukum yang masih berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun KLM Tiana diizinkan beroperasi kembali hingga tenggelam lagi pada 21 Januari 2023. Insiden kedua ini tak ada korban meninggal, tapi dua turis terluka. Satu turis menjalani operasi di RS Siloam Labuan Bajo.

Menurut Bram, kapal itu sudah memenuhi semua ketentuan yang berlaku sehingga bisa dioperasikan kembali. Ini sesuai izin yang dikeluarkan Polres Manggarai Barat dalam surat pinjam pakai kapal tersebut pada Desember 2022.

Kapal itu juga sudah melewati serangkaian pengecekan kelayakan pelayaran oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan. KSOP, lanjut Bram, juga telah berkoordinasi dengan Polres Manggarai Barat mengenai status kapal tersebut.

Klaim Soal Kompensasi

Bram mengaku memberikan kompenasi kepada turis yang menjadi korban tenggelam kapal tersebut. Khusus untuk satu keluarga wisatawan (empat orang) asal Pekalongan yang di-handel travel agent Wisata Alam Mandiri, kompensasinya adalah pengembalian uang (refund) ke Travel Agent secara full, booking hotel dua malam, membelikan makan selama di Labuan Bajo, menyediakan transportasi, dan membelikan tiket pesawat kepada tamu tersebut.

Selain itu, Bram mengaku mengurus administrasi wisatawan terluka yang menjalani operasi di bagian kaki di Rumah Sakit Siloam, dibantu oleh Jasa Raharja.

"Ini dilakukan sejak hari kejadian tapi melalui staf saya yang selalu stand by urus semua tamu dari semua travel agent," kata Bram.

"Ini termasuk salah satu bentuk kompensasi dan kepedulian kami karna ini sifatnya force majeure, tidak ada yang ingin juga kapal mengalami musibah," tandas Bram.




(hsa/iws)

Hide Ads