253 Babi di NTT Mati karena ASF!

Kupang

253 Babi di NTT Mati karena ASF!

Yufen Ernesto - detikBali
Kamis, 26 Jan 2023 12:24 WIB
Ilustrasi Babi
Ilustrasi Babi Foto: Getty Images/iStockphoto
Kupang -

Sebanyak 253 ternak babi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak akibat African swine fever (ASF) atau demam babi Afrika. Babi-babi yang mati itu tersebar di tujuh kota/kabupaten.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan NTT Melky Angsar menyebut kematian babi akibat ASF itu terjadi di Kota Kupang 39 ekor, Kabupaten Kupang (75), Kabupaten Sumba Barat (1), Kabupaten Sumba Barat Daya (22), Kabupaten Ende (41), Kabupaten Sikka (42), dan Flores Timur (33). "Angka kematian terbanyak di Kabupeten Kupang," tuturnya kepada detikBali, Kamis (26/1/2023).

Melky menerangkan wabah demam babi Afrika di NTT terjadi sejak 2020. Hingga kini, sebanyak 22 kabupaten/kota masih berstatus endemik ASF.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya virus masih ada di lapangan bila kondisi babi menurun akibat cuaca, maka gampang sakit, dan terserang mati oleh penyakit," ungkap Melky.

Melky meminta petugas peternakan di kota/kabupaten meningkatkan pengawasan. Mereka juga seharusnya melakukan sosialisasi beragam cara untuk mencegah penyebaran ASF. Misalkan, meningkatkan penerapan biosecurity di kandang babi, membatasi keluar masuk orang ke kandang, hingga memberikan vitamin dan makanan bergizi bagi ternak mereka.

"Ternak babi yang mati harus dikubur dan jangan dibuang di sungai," ujar Melky.

Sebelumnya, pakar virologi dari Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang Andrijanto Hauferson Angi menuturkan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, NTT belum bebas dari serangan demam babi Afrika. Hal itu terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 138 sampel darah babi pada 2022.




(gsp/iws)

Hide Ads