Buaya Muara di Sungai Tarung-Arung Lombok Muncul Tiap Tahun

Round Up

Buaya Muara di Sungai Tarung-Arung Lombok Muncul Tiap Tahun

tim detikBali - detikBali
Rabu, 28 Des 2022 07:41 WIB
Penampakan buaya di Sungai Tarung Arung di Desa Bangket Parak gegerkan warga.
Penampakan buaya di Sungai Tarung-Arung, Desa Bangket Parak, Lombok Tengah, NTB. Foto: Istimewa
Lombok Tengah -

Empat ekor buaya sepanjang sekitar lima meter tiba-tiba muncul ke permukaan sungai di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, usai tiga desa di sana dilanda banjir. Kemunculan buaya muara itu malah menjadi tontonan warga sekitar, Senin (26/12/2022).

Menurut keterangan Kepala Desa Bangket Parak Genah Genuh, pada Jumat (22/12/2022) lalu, tiga desa di Kecamatan Pujut, yaitu Desa Bangket Parak, Desa Mertak, dan Desa Kuta, memang dilanda banjir. Dan buaya-buaya muara itu sejak tahun 2020 muncul ke atas permukaan Sungai Tarung-Arung setiap tahun.

Buaya yang muncul di Sungai Tarung-Arung itu, lanjut Genah, merupakan buaya muara Teluk Awang. Tak hanya di sungai, buaya itu juga sering muncul di pertemuan air laut dan sungai di Teluk Pantai Awang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyaknya itu ada tiga atau empat ekor ya. Kadang munculnya secara bersamaan di satu titik, kadang di tempat yang berbeda. Dari dulu sudah di sana. Tapi Alhamdulillah buaya ini tidak pernah mengganggu warga. Tidak pernah makan hewan ternak warga juga. Kalau muncul jadi tontonan warga. Kadang dikasi ayam sama warga," kata Genah, Selasa (27/12/2022).

Genah mengatakan, buaya muara itu muncul pada hari Senin sekitar pukul 07.00 Wita. Seorang warga yang hendak mencari rumput gajah di sekitar sungai, melihat pertama kali buaya itu muncul ke permukaan.

"Buaya ini sengaja dibiarkan tidak berani diburu. Takut dia marah begitu. Dari cerita-cerita kan kalau diburu bisa marah. Tidak berani kami ganggu. Kita juga tidak ganggu dia. Dia juga tidak ganggu kita," kata Genah.

Temuan Buaya Ditelusuri BKSDA

Penemuan buaya muncul ke permukaan ini sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) NTB. Buaya muara itu diduga muncul ke permukaan sungai karena lokasi tersebut memang habitat aslinya.

Kepala BKSDA NTB Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya akan menelusuri informasi penemuan empat ekor buaya di dekat Sungai Tarung-Arung. Ia juga meminta masyarakat agar tidak panik, kemudian menyarankan masyarakat yang bermukim di sekitar sungai tidak mandi atau beraktivitas di sana.

"Kami sudah dapat informasi. Teman-teman sudah turun ke lokasi, tapi dari pagi sampai sore kami tidak menemukan buaya itu muncul ke permukaan sungai. Saya sudah koordinasi dengan masyarakat. Kami minta masyarakat tidak panik, dan tidak beraktivitas dulu di sekitar sungai Tarung-Arung," jelasnya.

Budhy menjelaskan, informasi yang menyebut jumlah buaya sebanyak empat ekor itu belum bisa dipastikan. Pasalnya, berdasarkan video yang beredar, jumlah buaya muara yang tampak hanya satu ekor.

"Apakah itu empat ekor, kami akan cek ya. Karena kami baru terima di dalam video laporan masyarakat itu ada satu ekor. Tadi teman-teman sudah cek di lokasi penemuan, tidak ditemukan buaya seperti yang tersebar dalam video," lanjut Budhy.

Dijelaskannya lagi, langkah pertama yang akan dilakukan BKSDA NTB, yaitu memastikan hewan amfibi itu tidak berkonflik dengan warga sekitar sungai. Jika konflik sudah terjadi, maka pihaknya perlu melakukan tindakan pengamanan dengan mengevakuasi satwa ke habitat aslinya.

"Tapi memang evakuasi dilakukan jika ada konflik atau menimbulkan kerusakan. Ya kita tangkap lalu relokasi ke tempat lain," katanya.




(irb/hsa)

Hide Ads