Pria Asal Sukoharjo Tewas di Mataram, Ada Luka Infeksi Pada Kaki

Mataram -

Pria asal Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah bernama Joko Haryanto ditemukan meninggal dunia di rumahnya di BTN Kekalik Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram, Sabtu (24/12/2022) sekitar pukul 09.00 Wita. Korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi duduk di tempat tidurnya oleh dua orang tetangganya.

Kapolsek Pagutan Iptu I Putu Sastrawan menjelaskan, kronologi penemuan jenazah korban oleh dua orang tetangga korban bernama Fahrul dan Reli. Menurut Sastrawan, tetangga korban bernama Reli awalnya penasaran karena rumah korban tertutup rapat selama seharian penuh.

Setelah penasaran, saksi Reli mengajak Fahril saksi kedua untuk mengecek kondisi rumah korban.

"Setelah dicek oleh kedua tetangga korban ini tidak mendengar suara apapun di dalam. Setelah itu kedua saksi menghubungi kepala lingkungan dan ketua RT setempat," kata Sastrawan, Sabtu (24/12/2022).

Akhirnya, berselang beberapa menit, pintu rumah korban dibuka paksa oleh kedua saksi bersama kepala lingkungan dan ketua RT setempat. Setelah dicongkel, para saksi melihat korban duduk diam di atas tempat tidur.

"Korban rupanya sudah tidak bernyawa setelah diperiksa di dalam kamarnya," jelas Sastrawan.

Mendapat informasi tersebut petugas piket fungsi Polsek Pagutan menuju TKP untuk melakukan evakuasi jenazah korban. Menurut Sastrawan, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi bahwa benar korban mengalami sakit infeksi di bagian kaki korban.

"Kami sudah juga kontrak keluarga korban di Sukoharjo. Berdasarkan keterangan keluarga, korban memang mengidap infeksi pada kedua kaki korban sejak lama," ungkapnya.

Saat ini jenazah korban telah dilarikan ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban. Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui penyebab utama kematian korban.

Sastrawan pun menduga bahwa korban meninggal dunia akibat penyakit infeksi yang diderita korban di bagian kakinya. "Untuk hasil pemeriksaan luar memang petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," pungkas Sastrawan.