Butuh MCK
Gunawan mengatakan jumlah siswa di SDN Panggang sebanyak 67 siswa. Dari jumlah tersebut, pihak sekolah masih membutuhkan satu ruang kelas tambahan. Ada pun jumlah guru yang mengajar di SDN Panggang sebanyak 9 orang dan terdiri dari 1 orang operator.
"Kita mau ada penambahan guru juga. Tapi kan karena kalau mau angkat orang setempat sulit. Banyak yang tidak kuliah malahan anak-anak di sini. Kebanyakan nikah muda bahkan," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya SDN Panggang definitifkan menjadi sekolah sendiri itu pada tahun 2010 silam. SDN Panggang dulunya merupakan sekolah jarak jauh dari SDN 6 Buwun Mas.
"Jadi sesuai dengan nomenklatur yang diterbitkan tanggal 8 April 2010 lalu oleh Bupati Lombok Barat, SDN Panggang boleh mengadakan ujian sekolah sendiri," katanya.
Ada pun luas halaman sekolah sendiri seluas 38 are atau 380 meter persegi. Namun, dari ruang 5 kelas tersebut tidak memiliki lokasi mandi cuci kakus (MCK). Bahkan tak jarang guru-guru yang mengajar di sana kerap buang air ke rumah warga setempat.
"Ya kami minta agar MCK segera dibangun. Kadang kalau guru kebelet nih, terus mau BAB (buang air besar) itu pergi ke semak-semak di hutan. Kami mohon agar pemerintah bangun MCK," ungkapnya.
Harus ke Tepi Pantai dan Bukit untuk Akses Sinyal
Selain itu, kendala sinyal handphone juga menghantui lokasi SDN Panggang di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Jika pihak sekolah ingin mengakses internet tidak jarang harus pergi mencari sinyal ke tepi pantai bahkan sampai naik ke atas bukit.
"Ada sinyal di sekolah itu tapi hanya di satu titik dekat jendela di ruang guru. Jadi kalau pindah dari sana sinyal hilang. Kadang kami giliran kalau mau nelpon di samping jendela itu," jelas Gunawan.
Harap Pemerintah Beri Perhatian Akses Para Guru
Gunawan pun meminta kepada pemerintah daerah dan Provinsi pada momen Hari Guru yang jatuh pada Jumat (25/11/2022) agar bisa memperhatikan kondisi akses menuju ke SDN Panggang.
"Bisa memang lewat laut tapi kita harus bayar Rp 250 ribu sampai teluk Panggang. Jadi kan naik di Dusun Sauh. Jadi kalau naik perahu itu kita butuh Rp 500 ribu untuk ongkos pulang pergi," pungkasnya.
Simak Video "Video Prabowo: Saya Merasa Ada Ikatan Batin dengan Guru"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/dpra)