Pascaaksi Mogok Kerja Nakes; RSUD Dompu Klaim Mulai Kondusif

NTB

Pascaaksi Mogok Kerja Nakes; RSUD Dompu Klaim Mulai Kondusif

Faruk Nickyrawi - detikBali
Minggu, 13 Nov 2022 14:55 WIB
Para nakes honorer Dompu saat melakukan aksi unjuk rasa tuntut formasi PPPK 2022, Selasa (8/11/2022).
Para nakes honorer Dompu saat melakukan aksi unjuk rasa tuntut formasi PPPK 2022, Selasa (8/11/2022) (Faruk Nickyrawi/detikBali)
Dompu -

Pascaaksi mogok kerja para tenaga kesehatan medis dan non medis di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), manajemen RSUD Dompu mengklaim sudah mulai kondusif. Sejumlah nakes yang sempat mogok telah kembali bekerja. Meski begitu, sebagian dari mereka masih ada yang melanjutkan aksi mogok.

"Alhamdulillah sudah mulai kemarin aktif lagi kelihatan sebagian, tapi mereka tetap bantu datang melayani pasien seperti biasa," kata Kabag Humas dan Pemasaran RSUD Dompu, Muhammad Iradat kepada detikBali, Minggu (13/11/2022).

Iradat menegaskan, pihak manajemen hanya memberi ijin mereka ikut aksi mogok sehari. Hal itu diberlakukan mengingat vitalnya pelayanan kesehatan RSUD sebagai fasilitator layanan kesehatan (Fasyankes) pusat rujukan dari semua Puskesmas yang ada bahkan dari daerah tertentu di Kabupaten Bima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada dasarnya kita tetap mengajak mereka bicara dari hati ke hati, mengedepankan pola persuasif. Mereka keluarga rumah sakit yang memiliki integritas yang tinggi.

Ia menambahkan, dampak mogoknya para nakes adalah pelayanan yang tidak maksimal sehingga merugikan masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan perawatan. Meskipun hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan keluhan dari masyarakat soal layanan secara langsung.

ADVERTISEMENT

"Jika aksi mogok nakes non ASN ini berlangsung lama, tentunya yang dirugikan secara langsung adalah Masyarakat Dompu yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tentu Pemerintah dan manajemen BLUD RSUD tidak menginginkan hal ini," tuturnya.

Sebelumnya, aksi mogok kerja serentak tenaga kesehatan medis dan non medis di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung sejak Kamis (10/11/2022). Aksi mogok serentak itu sebagai buntut tidak dibukanya formasi bagi nakes honorer dalam perekrutan PPPK tahun 2022. Sebelumnya, mereka juga sempat menggelar demo dan meminta Pemda Dompu untuk membuka formasi PPPK bagi tenaga kesehatan medis maupun non medis.

Direktur RSUD Dompu, dr Dias Indarko mengatakan, nakes honorer yang bekerja di RSUD Dompu diberikan kesempatan sehari saja untuk mogok kerja. Jika berlarut, barulah akan diberikan sanksi.

"Harapan hanya 1 hari saja mogoknya, besok lusa sudah kembali normal. Besok mereka sudah harus masuk karena pelayanan RSUD terhadap pasien tidak boleh terganggu," tegas dr Dias kepada detikBali, Jumat (11/11/2022).




(iws/dpra)

Hide Ads