Kapal pinisi menjadi daya tarik bagi para turis saat melancong di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Labuan Bajo, kapal pinisi menjadi ikon wisatanya.
Banyak operator kapal yang menawarkan jasanya dengan harga bersaing kepada para turis. Salah satunya Kapal Phinisi Andamari yang pada Festival Maritim Labuan Bajo (LBMF) 2022 membuat open trip dengan tajuk Phinisi Experience di Waterfront Marina Labuan Bajo, Minggu (23/10/2022).
Konsep Phinisi Experience itu adalah pengunjung melakukan semacam tour di pinisi yang berlabuh di kawasan Waterfront Marina Labuan Bajo. Selama 30 menit di pinisi yang kerap digunakan oleh sejumlah pejabat tinggi negara ini, para pengunjung ini berkeliling kapal melihat kamar tidur, kamar mandi, dapur, sundeck, ruang makan, ruang kemudi, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung mengaku senang bisa merasakan pengalaman perdana berada di pinisi yang mulai beroperasi di Labuan Bajo sejak tahun 2019 ini.
"Senang sekali, ini baru pertama kali naik kapal pinisi," ujar Lusia Yustina Widiasari (24), salah satu pengunjung kapal phinisi tersebut.
"Kita bangga bisa naik ke pinisi ini, bahwa ada kapal kayak gini yang hanya bisa muat 12 tamu dengan fasilitas yang cukup lengkap," lanjut dia.
Florian Susana, Ester Putri dan Priskila Maharani, gadis asal Jakarta yang kini bekerja di Labuan Bajo, juga mengungkapkan kepuasannya merasakan sensasi berbeda berada berada di kapal pinisi Andamari tersebut. Sebelumnya mereka pernah bepergian dengan kapal wisata jenis lain di Labuan Bajo, tapi pengalaman yang dirasakan di kapal pinisi ini jauh berkesan.
"Belum pernah naik kapal sebesar ini jadi pingin sekali bisa naik kapal ini. Bisa tahu mana kamar-kamarnya, experience-nya keren," ujar Ester Putri.
Sementara Florian Susana mengatakan, kamar-kamar di kapal pinisi Andamari ini seperti di hotel. "Kamarnya udah berasa kayak hotel gitu, kan. Kasurnya juga besar. Pengalaman pertama juga sih, kan kita tinggal di kota merantau ke sini, ya fun, biasanya pemandangan kota sekarang laut," katanya.
Tour Phinisi ini dipandu langsung oleh Manager Operasional Kapal Phinisi Andamari, Ita Evalin. Ita Evalin menjelaskan, kapal pinisi ini mulai beroperasi tahun 2019, setelah menghabiskan waktu satu tahun sebelumnya untuk pembuatannya.
Kapal ini dibuat di Bulukumba, Sulawesi selatan. Tapi pembuatan cabin dan struktur bagian atas kapal seperti tiang, dan lainnya dibuat di Labuan Bajo.
"Yang membuatnya juga orang Ara Bulukumba yang tinggal di Labuan Bajo," katanya.
Fasilitas dan harga sewa klik halaman selanjutnya
Fasilitas dan Harga Sewa Kapal Pinisi
![]() |
Ita Evalin mengungkapkan, pembuatan kapal Andamari menelan biaya Rp 6-7 Miliar. Nama Andamari untuk kapal Phinisi tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti Yang Bersahaja.
Kapal yang bernaung di bawah bendera Komodo Escape Prawara ini panjangnya 30 meter, lebar 7,4 meter dan dalamnya 2 meter. Kapal ini hanya dilengkapi 6 privat cabin, yang setiap cabin (kamar) hanya bisa untuk 2 orang.
Setiap kamar dilengkapi AC. Kamar mandinya menyediakan air panas, air dingin, handuk, dan perlengkapan kamar lainnya.
Kapal tiga tingkat ini tergolong mewah di Labuan Bajo. Walaupun berukuran besar, kapal ini hanya bisa maksimal 12 orang untuk wisata live on board (menginap di kapal), dan 25-30 orang untuk one day trip (tidak menginap di kapal, pergi pagi, pulang sore).
"Kapal besar tapi kami tidak bikin banyak kamar. Banyak ruang terbuka," kata Ita.
Untuk tahun 2022, harga paket wisata untuk one day trip adalah Rp 60 juta. Untuk paket live on board, harganya bervariasi, tergantung jumlah tamu, lama live on board, jenis layanan (leisure atau diving), dan tempat leisure/diving.
Paket harga paling kecil Rp 57 juta, dan tertinggi Rp 372 juta. Setiap akhir tahun akan dikeluarkan harga paket terbaru yang berlaku untuk satu tahun berikutnya.
Harga selama setahun tidak berubah-ubah, walaupun terjadi inflasi yang berpengaruh terhadap komponen harga paket wisata.
"Seperti kemarin kami tiga kali naik bahan bakar, kami harus tetap stay dengan kondisi itu. Kami tidak mengurangi pelayanan kepada tamu. Puji Tuhan selama beberapa tahun belum ada komplain dari tamu, baik soal makanan, soal pelayanan, maupun maupun soal kapalnya," kata Ita.
Perempuan asal Maumere, NTT ini melanjutkan, sistem navigasi di Andamari sangat lengkap. Kapal sudah dilengkapi radar, satelit navigasi GPS, ICE kelas B.
Untuk alat komunikasi sudah dilengkapi VHF radio dan SSB. Untuk safety equipment, sudah dilengkapi life raft, life jacket, dan lainnya.
Perempuan yang pernah menjadi Kapten Kapal Niaga ini mengatakan, semua kru kapal pinisi Andamari adalah orang lokal dari Labuan Bajo dan daerah lainnya di daratan Flores. Jumlah kru kapal sebanyak 9 orang.
"Kru anak lokal Flores semuanya, kapten juga. Semua kami anak lokal Flores, kecuali atasan saya orang Jakarta," jelas Ita.
Kapal Pinisi Jadi Ikon Labuan Bajo
Phinisi Experience ini adalah salah satu kegiatan dalam Festival Maritim Labuan Bajo (LBMF) 2022. Festival ini digelar oleh Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) selama tiga hari, 21-23 Oktober. Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina, yang ikut dalam tour phinisi ini membeberkan alasan diadakannya Phinisi Experience pada Festival Maritim Labuan Bajo tersebut.
Ia mengatakan, kapal pinisi kini menjadi ikon Labuan Bajo sebagai destinasi wisata, walaupun pembuatan kapal itu di daerah lain. Jumlah kapal pinisi di Labuan Bajo sebagai destinasi wisata adalah terbanyak dari daerah wisata lainnya di Indonesia.
"Bahwa pinisi ini kan sebagai ikonnya Labuan Bajo, katakanlah seperti itu. Destinasi yang paling banyak kapal phinisinya adalah Labuan Bajo, bahkan di seluruh Indonesia. Memang (kapal pinisi) ini di buat di Bira Bulukumba, tapi tidak lepas dari budaya tourism yang ada di Labuan Bajo," kata Shana.
Ia ingin ke depan kalau orang mau belajar tentang membangun pinisi yang dalam konteks hospitality, yakni pinisi untuk wisata, datanglah ke Labuan Bajo. Karena mereka akan bertemu mulai dari board builder, di sini kita punya semuanya," tambah Shana.
Demikian juga dengan ekosistem industri kapal pinisi, termasuk juga hospitality, dan kesiapan SDM-nya.
"Itu yang paling penting. Jadi kayak bagaimana kapten kapalnya, bagaimana ABK-nya, dan yang lainnya, bagaimana bisa melayani wisatawan dalam konteks pelayanan wisata bahari di atas kapal pinisi," jelas Shana.
Ia mengapresiasi keberadaan kru lokal di kapal pinisi. Hanya saja, keahlian hospitality-nya yang perlu ditingkatkan. Hal ini juga menjadi perhatian serius BOPLBF.
"Concern kita ke depan adalah bagaimana mengupgrade teman-teman yang selama ini bekerja mengelola kapal, mengoperasikan kapal, kita tambah hospitality-nya karena bagaimanapun live on board bagian dari hospitality industri wisata juga," pungkas Shana.
Simak Video "Video Kapal Pinisi di Labuan Bajo Hancur Diterjang Gelombang"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/hsa)