Kapal pinisi diterjang gelombang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, kapal bernama Presley Jalasena itu hancur.
Kapal itu sedang berlabuh di perairan Kampung Ujung, tak jauh dari hotel Meruorah Labuan Bajo, Jumat (31/1/2024) sekitar pukul 03.00 Wita. Kemudian gelombang dan angin kencang menerjang hingga kapal itu terhempas hingga ke tepi pantai dan berbenturan dengan tanggul yang terbuat dari susunan batu-batu besar.
"Karena ombak besar disertai hujan dan angin kencang 20-30 knot mengakibatkan tali mooring bagian haluan kapal putus sehingga kapal hanyut dan terhempas ke pinggir pantai dan benturan dengan tanggul sehingga kapal tenggelam," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Jumat, melansir detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stephanus menyebutkan, terdapat dua anak buah kapal (ABK) di pinisi tersebut. Beruntung mereka berhasil selamat.
Berdasarkan amatan di lokasi, bangkai kapal terlihat karam di tepi pantai. Bangkai kapal itu hanya menyisakan konstruksi bagian dasarnya. Bagian-bagian lain kapal itu patah dan berserakan bersama sampah lain di sekitar bangkai kapal tersebut.
"Tindakkan yang diambil dengan melakukan pengamanan kerangka kapal, pengangkatan serpihan kapal agar tidak mengganggu alur dan operasional kapal lain dan melakukan pengikatan badan kapal agar tidak hanyut," kata Stephanus.
Diketahui cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang sedang Labuan Bajo dan wilayah lain di NTT hingga 3 Februari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan nelayan hingga pelaku wisata untuk waspada potensi gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Labuan Bajo dan sekitarnya akibat cuaca ekstrem.
(afb/afb)