Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Guru TK di Mataram

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Guru TK di Mataram

tim detikBali - detikBali
Jumat, 12 Agu 2022 05:51 WIB
S, terduga pelaku pembunuhan guru TK diamankan di Mapolresta Mataram, Kamis (11/8/2022).
Mandor bernama S (41), pelaku pembunuhan guru TK diamankan, di Mapolresta Mataram, NTB, Kamis (11/8/2022). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Mataram -

Kasus penemuan mayat perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya terungkap. Guru Taman Kanak-kanak (TK) bernama Haerani alias Rani (29) tersebut ternyata merupakan korban pembunuhan.

Haerani ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya, BTN Citra Persada Medas Blok S Nomor 5, Gunungsari, Mataram, Jumat (29/7/2022) sekitar pukul 18.30 Wita. Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga mendapatkan bukti-bukti pembunuhan. Berikut fakta-fakta kasus yang menewaskan Rani.

Tewas Dianiaya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, korban diduga tewas dianiaya pelaku berinisial S (41), mandor proyek asal Lingkungan Taman Kapitan Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

"Korban diduga dianiaya S di kamar mandi rumah korban hingga tewas," ungkap Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Kamis (11/8/2022).

Kadek menyebut, kasus dugaan pembunuhan Rani terungkap setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan proses autopsi di RS Bhayangkara Kota Mataram. Korban diduga dianiaya pelaku hingga mengalami luka lebam di bagian dada dan pipi.

"Hasil autopsinya nanti biar Pak Kapolres yang jelaskan ya," ucapnya.

Pihak kepolisian telah memperoleh bukti-bukti pembunuhan yang dilakukan mandor tersebut kepada Rani. Selain itu, pelaku yang kerja di depan rumah korban juga mengakui dia yang membunuh korban usai ditangkap di Jawa Timur.

"Kami sudah kumpulkan bukti-bukti kuat, dari pengakuan pelaku juga mengakui perbuatannya," kata Kadek.

Motif Asmara Rani dan Mandor

Hasil pemeriksaan polisi, terungkap motif pelaku membunuh korban karena masalah asmara. Polisi menduga Rani dan mandor pelaku pembunuhan tersebut menjalin hubungan percintaan.

"Jadi pelaku ini adalah mandor bangunan. Motifnya terkait percintaan. Jadi ada jalinan asmara antara korban dan pelaku. Lengkapnya nanti Pak Kapolresta yang sampaikan," terang Kompol Kadek.

Mandor Sudah Beristri

Polisi mengungkapkan, pelaku ternyata sudah punya istri dan anak. Usai mengamankan pelaku, polisi masih melakukan pendalaman.

"Kami masih selidiki kartu keluarga pelaku biar dapat mendalami identitas pelaku. Yang jelas pelaku sudah menikah dan punya anak," ungkap Kompol Kadek Adi.

Kabur ke Jembrana hingga Ngawi

Pelaku pembunuhan Rani kabur dari NTB menuju Ngawi, Jawa Timur. Menurut Kadek, pelaku sengaja kabur untuk menghilangkan jejak.

Hampir dua pekan kabur, pelaku ditangkap setelah Polres Mataram berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Ngawi. Sebelumnya Tim Puma Polresta Mataram berhasil menelusuri keberadaan pelaku setelah memeriksa 15 saksi, termasuk tetangga dan pihak keluarga korban.

"Jadi setelah korban ditemukan tewas oleh ibunya, rupanya pelaku ini kabur ke salah satu daerah di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Dia kabur ke Ngawi, dan ditangkap di sana (Ngawi) juga," jelas Kadek.

Sebelum kabur ke Ngawi dan ditangkap, pelaku S sempat kabur dan tinggal di Jembrana, Bali. Polisi mengatakan, pelaku kabur ke rumah keluarganya.

"Terduga pelaku ini kabur usai menerima kerjaan pada Rabu (27/7/2022) lalu, dari Pelabuhan Lembar menuju rumah keluarga di daerah Jembrana Bali," kata Kadek.

Setelah beberapa hari di Jembrana, pelaku kemudian menuju Pasuruan, Madiun, lalu singgah di Desa Gerih, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

"Jadi sempat tinggal beberapa hari di daerah Jembrana Bali, baru kemudian kabur ke Ngawi," ujarnya.

Saat hendak diamankan di Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu siang (10/8/2022), terduga pelaku berusaha melarikan diri. Namun, Tim Puma Polresta Mataram berhasil mengamankan terduga pelaku.

Meninggal Tiga Hari Sebelum Ditemukan

Fakta baru kasus tewasnya guru TK di Mataram, kembali terungkap. Rani ternyata sudah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan ibunya. Informasi yang dihimpun detikBali, kondisi korban saat ditemukan ibunya di kamar mandi, mengalami lebam pada pipi dan mulut tertutup kain.

"Begitu hari Selasa (26/7/2022) kejadian, yang bersangkutan (pelaku S) sempat pergi ngecek pekerjaan proyek di Monumen Temolak Kota Mataram," kata Kadek, Kamis sore (11/8/2022).

Sehari kemudian, Rabu (27/7/2022), pelaku pulang ke rumahnya di Ampenan untuk menaruh motor. Ia kemudian pergi menuju Pelabuhan Lembar dengan tujuan Padangbai dan singgah di wilayah Jembrana, Bali.

"Selain keterangan terduga, kami coba analisis CCTV dan benar rupanya pelaku mendatangi rumah korban," ucap Kadek.

Kadek menambahkan, tetangga korban mengaku sempat mendengar suara di kediaman korban saat peristiwa dugaan pembunuhan tersebut. Ia menyebut, hal itu sinkron dengan pemeriksaan CCTV.

"Kejadian Selasa 26 Juli 2022 itu, memang sangat sinkron dengan hasil analisa CCTV. Ketika Rabu pagi 27 Juli 2022 itu, memang pengakuan pelaku menuju Padangbai," jelasnya.

Kini pelaku S diamankan di Mapolresta Kota Mataram setiba dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional Lombok, Kamis (10/8/2022) sekitar pukul 16.00 Wita. Pelaku bersama tim Puma Polresta Mataram tiba di Mapolresta Mataram tepat pukul 17.30 Wita.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Polisi Razia Kafe di Mataram, 4 Pemandu Lagu di Bawah Umur Diamankan"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)

Hide Ads