Dikatakan Kasi Humas Polres Sumbawa Barat Ipda Eddy Soebandi, SF mengaku melakukan penganiayaan karena kesal anaknya kerap nakal. SF menjelaskan kepada polisi, anaknya saat itu sedang bermain dengan temannya.
Ketika bermain tersebut, bocah 8 tahun itu menyenggol motor pelaku yang diparkir. Akibatnya, motor SF jatuh dan bensinnya tumpah. Pelaku pun naik pitam dan menganiaya korban dengan memasukkannya ke dalam karung.
"Saat sedang bermain, korban tidak sengaja menyenggol sepeda motor bapak kandungnya (pelaku) hingga terjatuh dan bensinnya keluar. Pelaku marah dan menarik tangan korban, lalu memasukkan korban ke dalam karung," jelas Edy pada detikBali, Selasa (5/7/2022).
Setelah itu, diungkapkan Edy, pelaku mengambil video untuk dikirimkan ke istrinya yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Niat SF memberitahukan kepada sang istri bahwa anaknya nakal.
"Saat korban menangis di dalam karung yang telah diikat, SF merekamnya dan dikirimkan kepada istrinya yang sedang bekerja di Arab Saudi, untuk memberi tahu bahwa anaknya nakal dan sedang dihukum," ungkapnya.
Tak lama setelah video tersebut dikirim ke istrinya, lanjut Edy, SF melepaskan sang anak. Pasalnya, ibu korban melakukan video call dan meminta anaknya dikeluarkan dari dalam karung.
"Setelah itu istrinya melakukan video call dengan SF dan meminta mengeluarkan anaknya dari karung," ujarnya.
Sebelumnya, video berdurasi 20 detik penganiayaan anak dalam karung beredar di Facebook dan Instagram. Dalam video terdengar suara seorang anak kecil meminta tolong dari dalam karung terikat. Teriakan hingga tangisan bocah tersebut kemudian dibalas suara seorang pria dewasa yang menyatakan "mati kau".
"Uwaa tolong Uwaa. Kekentek aku uwaa," teriak anak kecil itu dalam bahasa Sumbawa. Video tersebut sontak viral dan mendapatkan kecaman dari pengguna media sosial.
(irb/irb)