Jainudin menjelaskan, ancaman tersebut disampaikan melalui anak-anaknya. Suatu hari, anak Jainudin tiba-tiba dihadang di tengah jalan oleh suami pelaku dan menanyakan keberadaan Jainudin. Suami pelaku kemudian mengajak Jainudin untuk berduel (ajakan berantem).
"Ya benar, tapi itu melalui anak-anak saya, tidak langsung ke saya," kata Jainudin kepada detikBali Selasa (31/5/2022).
"Itu cuma kabar yang disampaikan oleh anak-anak saya. Anak saya yang panggil, saya yang sedang bekerja. Dia (suami pelaku) itu bilang ke anak-anak yang panggil saya, 'sudah bertemu dengan Jaenudin?' Dijawab sudah ketemu. Lalu suami pelaku menjawab, 'sudah ada di rumahnya? Supaya duel dengan saya di sini'. Dia bilang seperti itu, tapi saya tidak tahu apa-apa," jelas Jainudin.
Jainudin mengaku, pascakejadian hingga saat ini dirinya tidak pernah bertemu dengan keluarga pelaku yang telah menganiaya anaknya. "Sampai saat ini kami tidak pernah bertemu dengan keluarga pelaku, selama dilaporkan ke polisi dan setelah kejadian," ujarnya.
Terkait kondisi korban, Jainudin menyebut saat ini mata anaknya masih memerah dan hidungnya perih akibat diolesi cabai oleh pelaku. Orang tua dan keluarga korban hanya bisa memberikan obat tradisional secara berkala.
"Keadaan anak saya, sudah agak mendingan, tapi matanya masih merah kadang-kadang mengeluarkan air. Cuma hidungnya masih terasa perih, sekarang kita obati dengan obat tradisional," jelasnya.
(iws/iws)