Perahu Nelayan Tenggelam di Sumba Timur NTT, Satu Orang Tewas

Perahu Nelayan Tenggelam di Sumba Timur NTT, Satu Orang Tewas

Djemi Amnifu - detikBali
Sabtu, 07 Mei 2022 11:48 WIB
Jenazah Panda Huki Karang korban kapal tenggelam yang berhasil ditemukan mengambang di tepi Pantai Tarimbang  dievakuasi dari pantai ke rumah kerabat korban di Desa Tarimbang.
Jenazah Panda Huki Karang korban kapal tenggelam yang berhasil ditemukan mengambang di tepi Pantai Tarimbang dievakuasi dari pantai ke rumah kerabat korban di Desa Tarimbang. (Foto: Djemi Amnifu/detikBali)
Kupang -

Satu unit perahu nelayan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tenggelam dihantam ombak, Jumat (6/5/2022). Perahu tersebut ditumpangi 4 orang nelayan. Salah satu nelayan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Korban tewas yakni Panda Huki Karang (60), warga Lailara, RT 08/RW 04, Desa Lailara, kecamatan Katala Hamulingu, Kabupaten Sumba Timur.

Awalnya pada Rabu (4/5/2022) malam, sekitar pukul 20.00 wita, korban datang ke rumah Bora Wohangara di Tarimbang, Desa Tarimbang, Kabupaten Sumba Timur. Korban sempat menginap semalam di rumah Bora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamis, 5 mei 2022, sekitar pukul 18.30 WITA, korban pergi bersama Matius Mona Nangga (28), Marthen Meha Rangga (27) dan Nggaba Karunggu Limu (55) memancing ikan di laut Desa Tarimbang dan Mambang Kecamatan Tabundung.

Mereka menggunakan perahu fiber berwarna biru yang dikemudikan oleh Matius Mona Nangga.

ADVERTISEMENT

Setelah melakukan pelayaran sekitar 30 menit ke tengah laut, dan saat itu diperkirakan sekitar pukul 20.00 WITA, tiba-tiba di mulut muara Mambang, terdengar suara ombak besar dari belakang perahu.

Saat itu juga ombak langsung menabrak badan perahu nelayan sehingga menyebabkan perahu sekejap langsung tenggelam.

Seluruh penumpang yang berada di atas perahu langsung jatuh ke laut. 4 penumpang termasuk korban yang berada di dalam perahu berusaha menyelamatkan diri masing-masing dengan berusaha memegang barang barang yang mengapung.

Kemudian pada Jumat 6 Mei 2022 sekitar pukul 05.00 wita, semua penumpang masih mengapung di tengah laut.

Pada saat situasi sudah mulai terang dan Nggaba Karangguli langsung berteriak memanggil kawan-kawannya dan langsung dijawab oleh Marthen Mehangara sehingga keduanya bersama-sama berenang ke tepi laut.

Sekitar pukul 08.05 WITA, Nggaba dan Marten, berhasil sampai di tepi pantai dan saat itu juga mereka bertemu dengan Matius Mona Nangga yang sudah mendahului renang ke tepi pantai.

Setelah beristirahat beberapa menit, ketiganya baru tersadar bahwa salah satu teman mereka yakni korban Panda Huki Karang, tidak bersama mereka.

Menyadari hal itu, mereka langsung berjalan ke rumah warga yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer untuk mencari pertolongan.

Pada saat dalam perjalanan, mereka bertemu masyarakat yang hendak ke laut, serta menyampaikan peristiwa tersebut.

Masyarakat melaporkan kepada kepala desa, untuk disampaikan kepada personel Polsek Tabundung.

Personel Polsek Tabundung dipimpin Kapolsek Tabundung Ipda A. Umbu Njurumana dibantu kepala desa dan masyarakat Desa Tarimbang melakukan penyisiran di sepanjang pantai Desa Tarimbang.

Pukul 11.10 WITA, korban Panda Huki Karang berhasil ditemukan mengambang di tepi pantai Tarimbang. Selanjutnya korban dievakuasi dari pantai ke rumah kerabat korban di Desa Tarimbang.

Polisi juga menghubungi petugas medis Puskesmas Banggawatu, Kabupaten Sumba Timur dan melakukan upaya Search and Rescue terbatas serta melakukan visum luar.

"Pihak keluarga menerima dengan Iklas kejadian tersebut sebagai takdir Tuhan dan menolak dilakukan otopsi," ujar Kapolsek Tabundung Ipda A. Umbu Njurumana.

Hasil visum luar oleh petugas medis Puskesmas Banggawatu yakni ditemukan bekas luka di tubuh korban di bagian kepala, bagian belakang telinga kiri dan kanan, serta hidung mengeluarkan darah diduga akibat benturan dengan batu karang.

Ketiga korban perahu tenggelam lainnya dalam kondisi lemah dan saat ini sedang dalam penanganan petugas Puskesmas Banggawatu.




(kws/kws)

Hide Ads