Dugaan limbah tercecer di Perairan Amahami dan Lawata Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlanjut.
Bahkan hasil pantauan Walhi NTB banyak nelayan sekitar tidak berani melaut di Perairan Amahami-Lawata Bima.
Seperti diungkap Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Wilayah NTB Amri Nuryadin pada Jumat malam (29/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amri, selain karena takut atas dampak pencemaran tersebut secara langsung, para nelayan juga takut atas kemungkinan adanya kandungan racun pada ikan-ikan di seluruh wilayah perairan tersebut.
"Nelayan Budidaya yang bahkan jauh dari pusat wilayah pencemaran, sudah merasakan dampaknya, dimana ikan-ikan dan jenis budidaya mereka banyak yang mati," kata Amri ketika dihubungi detikBali.
Lebih lanjut, Amri menambahkan, Walhi NTB menduga bahwa pencemaran tersebut besar kemungkinan disebabkan oleh dampak kegiatan usaha Pertamina.
Dugaan itu karena di sekitar lokasi, terdapat tangker penampungan minyak milik pertamina yang juga memiliki pipa yang tertanam di dalam laut.
(dpra/dpra)