Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki banyak kuliner khas lokal yang menggugah selera. Sanggowo salah satunya. Kuliner ini menggunakan bebek atau ayam kampung sebagai bahan utama.
Pembuat sekaligus penjual Sanggowo, Muhammad Subhan, mengatakan proses pembuatan kuliner lokal ini sangat mudah. Bebek atau ayam kampung yang dipakai biasanya sudah berumur.
"Harus bebek atau ayam kampung asli yang sudah tua," kata Subhan kepada detikBali, Minggu, (7/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Makanan Khas Bima NTB, Yuk Cicipi! |
Bebek atau ayam yang dipakai dipotong kecil-kecil, kemudian dibalurkan dengan bumbu dan rempah lokal yang telah dihaluskan. Berbagai bumbu yang dipakai adalah merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, cabai rawit, cabai keriting, serai, dan kemiri, termasuk campuran garam, gula pasir, serta penyedap rasa.
Setelah selesai dibalur, bebek atau ayam didiamkan selama 15 menit agar bumbunya meresap. Sembari menunggu, rebus dahulu daun singkong setengah matang," beber Subhan.
Seusai dibalur bumbu dan rempah, bebek atau ayam yang dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan ke panci yang di dalamnya beralaskan daun pisang. Kemudian, dilapisi dengan daun singkong rebusan setengah matang hingga memasukkan air putih secukupnya ke dalam panci.
"Setelah itu, panci ditutup rapat dan langsung dimasak selama satu jam. Saat proses masak, tutupan pancing tidak boleh dibuka," imbuh Subhan.
Kuliner Pekerja Era Kesultanan Bima
Sanggowo, tutur Subhan, adalah kuliner lokal yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Bima. Sanggowo saat ini sudah dikenal lebih luas, tetapi hanya dibuat oleh orang-orang tertentu saat hari-hari khusus saja.
"Yang buat dan menjual sanggowo di Bima sangat jarang. Kalau mau mencicipinya, harus dipesan jauh-jauh hari," terang Subhan.
Budayawan sekaligus sejarawan Bima, Fahru Rizki, mengungkapkan sanggowo di era Kesultanan Bima adalah hidangan mewah bagi kaum ela atau pekerja. Bagi mereka, hidangan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap kelas rato (bangsawan) yang selalu menghidangkan makanan mewah.
Proses pembuatan sanggowo dahulu dengan saat ini sudah banyak berubah. Dahulu, sanggowo wajib ada daun sando nawa. Namun, sanggowo sekarang sudah diganti dengan daun singkong.
"Selain itu, Sangowo dahulu diisi dalam periuk tanah dan dibakar. Namun, sekarang dimasak menggunakan panci aluminium di atas kompor gas," tutur Fahru.
(iws/iws)










































