Cara Unik Menikmati Piza Bebek di Emperan Ruko Gajah Mada Denpasar

Cara Unik Menikmati Piza Bebek di Emperan Ruko Gajah Mada Denpasar

Aryo Mahendro - detikBali
Minggu, 06 Okt 2024 09:19 WIB
Sejumlah pembeli menikmati piza di Pizza TjahajaΒ yang berkonsep angkringanΒ pinggir jalan di kawasan Jalan Gajah Mada,Β Denpasar, Bali, Sabtu (28/9/2024). (Foto:Β Aryo Mahendro/detikBali)
Sejumlah pembeli menikmati piza di Pizza TjahajaΒ yang berkonsep angkringanΒ pinggir jalan di kawasan Jalan Gajah Mada,Β Denpasar, Bali, Sabtu (28/9/2024). (Foto:Β Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Warung di pinggir jalan kini tak hanya menjual gorengan atau nasi jinggo. Bagi penggemar piza, Anda juga dapat mencicipi penganan khas Italia itu dengan cara unik di lapak Pizza Tjahaja di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali.

Penjual piza ini baru buka pada sore hingga malam hari di emperan ruko yang sudah tutup di kawasan heritage tersebut. Meski mulai beroperasi sejak 13 Agustus 2024, tempat makan piza berkonsep angkringan itu sempat viral di media sosial. Sebab, antrean warga yang ingin mencicipi piza racikan Ida Bagus Raka kerap mengular.

"Kami punya formula sendiri dan ingin memberikan kesan yang beda. Tapi, kami masih berpatokan dengan pakem membuat piza dari Italia," kata Raka saat ditemui di Denpasar, Sabtu (28/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pizza Tjahaja juga menyediakan beberapa bangku untuk pembeli yang ingin makan di tempat atau dine in. Sejumlah pembeli terkadang duduk lesehan menunggu pesanan piza mereka di emperan ruko sembari mengamati lalu lalang kendaraan di pusat kota tua itu.

Pizza Ugly Duckling di Pizza Tjahaja. (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)Pizza Ugly Duckling di Pizza Tjahaja. (Foto: Aryo Mahendro/detikBali) Foto: v

detikBali berkesempatan menjajal salah satu menu piza daging bebek yang diberi nama Ugly Duckling. Bentuknya bundar seperti umumnya piza, dipotong jadi enam bagian dengan ukuran tak terlalu besar. Porsi piza yang cukup untuk teman nongkrong berdua.

ADVERTISEMENT

Menu Ugly Duckling ini terasa gurih, pedas, dan manis. Rasa manisnya berasal dari madu, pedasnya dari bubuk cabai, dan gurihnya dari saus barbeku yang menyatu dalam adonan piza.

"Ada pepperoni dan beberapa bahan kami beli dari supplier. Daging ayam, bebek, kami olah sendiri. Adonannya juga kami buat sendiri," kata Raka.

Raka mengatakan piza dengan daging bebek itu menjadi salah satu menu favorit di lapak jualannya. Dari 80 porsi piza yang tersedia sekali buka, sebagian besar pelanggan memesan menu tersebut.

Raka tidak memiliki alasan khusus memilih daging bebek untuk olahan pizanya. Begitu pula soal lokasi. Dia hanya ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dari mayoritas tempat nongkrong di sepanjang Jalan Gajah Mada. Ia mengaku ingin menonjolkan konsep klasik di tempat makan piza itu, meski kapasitas tempat duduknya terbatas.

Hasna Aprilia, warga Denpasar, mengaku belum pernah kulineran di kawasan heritage tersebut. Dia mendapat informasi tentang Pizza Tjahaja dari beberapa kawannya dan media sosial.

"Tadi aku pesan piza Back to Basic. Rasanya unik, ada honey (madu), ada manis-manisnya," kata perempuan berusia 29 tahun itu.

Pizza Tjahaja buka setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 19.00 Wita sampai habis. Selain Back to Basic dan Ugly Duckling, Pizza Tjahaja juga menyajikan piza berbahan dasar daging sapi dan ayam. Harga piza di tempat itu mulai dari Rp 38 ribuan.




(iws/iws)

Hide Ads