Mencicipi Ayam Guling Khas Bali, Isi Daun Singkong-Bumbu Sereh

Mencicipi Ayam Guling Khas Bali, Isi Daun Singkong-Bumbu Sereh

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 12 Sep 2022 05:08 WIB
Menu ayam guling di Warung Tepi Kali, Denpasar, Bali.
Menu ayam guling di Warung Tepi Kali, Denpasar, Bali. (Foto: Istimewa)
Denpasar -

Selain digoreng hingga dipanggang, ada cara unik untuk menikmati daging ayam. Daging ayam juga bisa diolah menjadi ayam guling, lho. Menu ayam guling khas Bali ini dapat ditemui di Warung Tepi Kali, Denpasar, Bali. Makin nikmat karena disajikan dengan daun singkong bumbu sereh yang menggugah selera!

Pemilik Warung Tepi Kali, Ketut Gede Kumara Jaya (39) menuturkan ayam guling yang disajikan di warungnya berbeda dari yang lain. Termasuk soal isian hinga proses memasaknya yang masih menggunakan cara tradisional.

"Di dalam ayam guling saya isikan sayur singkong yang dibumbui dengan bumbu sereh. Proses gulingnya saya sengaja pakai serabut kelapa yang dibakar. Selain rasa, pelanggan juga suka aroma dari pembakaran selama 45 menit itu," kata Kumara, Minggu (11/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memasak ayam guling, dia juga mengoleskan bumbu merah yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, cabai besar, garam, hingga merica pada permukaan daging. Agar bumbu meresap baik, daging ayam tersebut didiamkan selama beberapa menit dan setelah itu diolesi kembali dengan bumbu merah.

"Kalau sudah selesai tinggal disajikan dengan sayur plecing, sambal merah, dan sambal matah. Dan juga ditambah dengan sayur singkong yang ada di perut daging ayamnya juga," ungkap pria asal Karangasem ini.

ADVERTISEMENT

Satu porsi ayam guling dengan ukuran 1 kg dijual dengan harga Rp 60 ribu. Menu tersebut dapat dinikmati oleh 4 orang. Selain dijadikan santapan, menu ayam guling juga sering digunakan sebagai persembahan oleh umat Hindu di Bali.

Kumara berKkeinginan membuat menu khas Bali yang di-mix dengan kuliner western maupun lainnya. Ia pun optimis akan hal tersebut, terlebih sebelumnya dia pernah menjadi chef di hotel maupun vila di Bali.

"Saya sebelumnya sudah 12 tahun bekerja sebagai chef. Tapi, karena COVID-19 jadinya saya tidak ada penghasilan lain dan saya banting setir dengan membuka usaha di sini. Ke depan saya berharap bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang-orang yang membutuhkan," tambahnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads