Mencicipi Bubur Alas Kedaton Bu War di Tabanan, Jaen Ton!

Mencicipi Bubur Alas Kedaton Bu War di Tabanan, Jaen Ton!

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 10 Sep 2022 15:35 WIB
Bubur Alas Kedaton Bu War di Banjar Menalun, Desa Kukuh, Tabanan.
Bubur Alas Kedaton Bu War di Banjar Menalun, Desa Kukuh, Tabanan. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Bubur Alas Kedaton bisa menjadi pilihan alternatif menu sarapan atau makan siang jika Anda sedang berada di Tabanan, Bali. Soal rasa tak perlu diragukan, jeg jaen, Ton!

Bubur Bali ini bisa dijumpai di Warung Bu War yang berada di Banjar Menalun, Desa Kukuh, persisnya di sebelah kiri pintu masuk utara objek wisata Alas Kedaton. Karena lokasi warungnya itu, bubur Bali buatan Bu War lebih dikenal dengan sebutan Bubur Alas Kedaton.

"Dikenalnya dengan sebutan Bubur Alas Kedaton Bu War," kata Ni Made Lastri (53), anak dari Ibu War atau Ni Wayan Jodi, saat dijumpai pada Sabtu (10/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga seporsi komplit Bubur Alas Kedaton juga relatif murah yakni Rp 13 ribu. Porsi komplit ini terdiri dari sepiring bubur dengan isian ceker ayam yang direbus pakai bumbu rajang.

Hasil rebusan ceker dan bumbu tersebut kemudian dipakai sebagai kuah yang disiramkan pada bubur tersebut. Selain itu, ada juga isian lainnya seperti pepes ati dan ampela ayam. Berapa jumput sayuran seperti kecambah, sawi, bayam, kacang, atau kangkung.

ADVERTISEMENT

"Terus ada telur yang direbus dengan kuah pindang, ayam rebus yang disuwir, dan yang kerupuk kulit ayam agar ada rasa renyahnya," ungkap Lastri.

Warung Bubur Bali Bu War atau Bubur Alas Kedaton di sisi kiri pintu masuk utara objek wisata Alas Kedaton, Tabanan, Sabtu (10/9/2022).Warung Bubur Bali Bu War atau Bubur Alas Kedaton di sisi kiri pintu masuk utara objek wisata Alas Kedaton, Tabanan, Sabtu (10/9/2022). Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali

Ada juga kekhasan pada Bubur Alas Kedaton. Beras yang digunakan sebagai bubur adalah beras merah. Jika ingin pedas, tinggal pesan saja agar ditambah sambal.

"Selain sambal ada juga bumbu colok atau bumbu kuning yang dipakai saat mengaduk sayuran. Terus, ada juga sambal serundeng yang direbus dan sambal terasi," tuturnya.

Seperti menu khas dengan bumbu Bali lainnya, Bubur Alas Kedaton memiliki rasa yang gurih. Kuahnya menggunakan bumbu rajang berbahan bawang, kunyit, kencur, jahe, dan beberapa jenis bumbu dapur yang kerap dipakai pada masakan khas Bali.

Lastri menuturkan, warung buburnya tersebut semula dikelola oleh ibunya, Bu War, kependekan dari Bu Wartana atau yang nama aslinya Ni Wayan Jodi.
Ibunya sudah mulai menjual bubur sejak 1985.

Saat itu, ibunya berdagang pada kios di areal objek wisata Alas Kedaton. Namun sekitar tahun 2000, warungnya tersebut pindah di dekat rumah menantu Bu War.

"Jadi ibu saya itu jual bubur sudah lebih dari 35 tahun. Dulu masih di dalam (objek wisata Alas Kedaton). Tapi belakangan pindah ke sini. Karena ipar saya membangunkan warung ini. Biar dekat rumah juga. Sekarang, karena ibu sudah sakit, usianya kalau tidak 75 tahun, saya yang meneruskan," tuturnya.

Warung Bubur Bu War biasanya buka dari pagi, sekitar pukul 08.00 Wita, hingga sore sekitar pukul 16.00 Wita. Biasanya warung ini akan ramai didatangi pada saat jam istirahat siang

"Sebelum buka, saya mesti ke pasar sekitar jam 3 atau 4 pagi. Habis masak. Kalau sudah selesai baru dibawa ke warung untuk dijual," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads