Uniknya Rasa Rujak Kelapa di Denpasar, Hanya Rp 7.000 Seporsi

Uniknya Rasa Rujak Kelapa di Denpasar, Hanya Rp 7.000 Seporsi

Poetri - detikBali
Senin, 02 Mei 2022 15:42 WIB
Tampilan rujak kuud yang ditawarkan di Warung Rujak Bali DTepi Sawah yang beralamat di Jalan Padma Penatih Denpasar Timur, Bali
Tampilan rujak kuud yang ditawarkan di Warung Rujak Bali D'Tepi Sawah yang beralamat di Jalan Padma Penatih Denpasar Timur, Bali. (Foto: Poetri/detikBali)
Denpasar -

Apabila biasanya rujak terdiri dari berbagai macam buah seperti mangga muda, jambu, pepaya dan berbagai buah lainnya, namun, di Bali ada rujak unik yang menggunakan daging kelapa sebagai bahan utamanya.

Mungkin akan terdengar aneh jika kita membayangkan daging kelapa dicampur dengan bumbu rujak, seperti bumbu rujak gula merah.

Namun, jangan salah, ternyata rasa rujak ini terbilang unik, kaya rasa dan menyegarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rujak kelapa atau biasa disebut dengan rujak kuud ini menawarkan cita rasa baru.

Seperti yang ditawarkan di Warung Rujak Bali D'Tepi Sawah yang beralamat di Jalan Padma Penatih, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, ini.

Di tempat tersebut, rujak kuud memiliki banyak penggemar dan bahkan dalam satu hari bisa terjual hingga 20 porsi.

Karyawan Warung Rujak Bali D'Tepi Sawah, Suwandewi (28) mengatakan, dalam pembuatan rujak kuud, pemilihan kelapa sangatlah penting.

"Pemilihan kelapa haruslah kelapa yang muda supaya teksturnya lebih kenyal dan air kelapanya juga fresh," sebut perempuan yang akrab disapa Mbok Dewi ini.

Setelah pemilihan kelapa selesai, barulah bumbu rujak diracik.

Bumbu rujak ini diberi nama bumbu rujak gula Bali.

Adapun bahan-bahannya, yakni gula merah, garam, terasi, jeruk nipis, daun sirih, cabai dan asem.

"Semua bumbu tadi diulek jadi satu, barulah ditambahkan jeruk nipis, daun sirih yang dipotong kecil-kecil, dan air kelapa. Kalau semua sudah tercampur baru masukkan daging kelapanya," tuturnya.

Apabila biasanya bumbu rujak Bali identik dengan teksturnya yang kental, namun pada rujak kuud ini bumbunya akan sedikit encer. Dan untuk menambah kesegaran, rujak kuud kemudian ditambahkan dengan es batu.

Rujak kuud ini sendiri memiliki aroma yang kental akan jeruk nipisnya. Dan ketika dinikmati rasa asam, manis, dan pedas menjadi satu serta ditambah rasa unik dari daun sirih.

Kekenyalan daging kelapa pun sangat terasa, ditambah dengan rasa segar dari air kelapa yang bercampur dengan bumbu rujak.

Suwandewi mengatakan bahwa dalam pembuatan rujak kuud ini tak ada cara khusus yang digunakan.

"Mungkin yang buat beda rujak kuud disini adalah dari penambahan daun sirih dan jeruk nipisnya," sebutnya.

Adapun harga yang dibanderol untuk satu porsi rujak kuud ini, yakni Rp 7 ribu.

Menurutnya, tak hanya masyarakat sekitar yang gemar menikmati rujak ini, namun beberapa pelanggannya yang berasal dari Jakarta, Solo dan Jogja pun sangat menggemari menu ini.

"Selain rujak kuud biasanya rujak musiman banyak dicari. Seperti rujak kaliasem dan rujak boni. Kedepannya kami akan membuat menu rujak baru agar bisa semakin dikenal banyak orang," tambahnya.




(kws/kws)

Hide Ads