.webp)
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kupang menyita 60 laptop dalam penggeledahan di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kupang terkait dugaan korupsi pengadaan senilai Rp 2 miliar. Barang itu disebut tidak ditempatkan di laboratorium sesuai peruntukan.
Kajari Kota Kupang Shirley Manutede mengatakan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan laptop tahun 2022 untuk Laboratorium Poltekes Kupang telah dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
"Kami segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan laptop 60 unit tahun 2022 untuk laboratorium Poltekes Kupang," tegas Shirley, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadaan 60 laptop tersebut dilakukan Poltekes Kupang melalui Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) Kementerian Kesehatan. Menurut Shirley, perangkat itu justru dipakai sejumlah oknum dan tidak disimpan di laboratorium sebagaimana mestinya.
"60 unit laptop ini digunakan oleh sejumlah oknum pada Poltekes Kupang, bukan disimpan pada laboratorium Poltekes Kupang dan jelang penggeledahan baru disimpan di laboratorium Poltekes Kupang," tambahnya.
Kasi Pidsus Kejari Kota Kupang, Frengki Radja, menyebut sudah 16 orang diperiksa sebagai saksi. "Dalam kasus ini sudah 16 orang diperiksa sebagai saksi," kata Frengki.
Penggeledahan dilakukan tim Satgas Pemberantasan Korupsi Kejari Kota Kupang dan dipimpin langsung Kajari Shirley Manutede. Tim menyasar dua gedung Poltekes Kupang, termasuk ruang laboratorium yang menjadi lokasi penyimpanan laptop.
(dpw/dpw)
