Melayang Nyawa Bocah 6 Tahun Disiksa Ibu Tiri Berhari-hari

Nasional

Melayang Nyawa Bocah 6 Tahun Disiksa Ibu Tiri Berhari-hari

Tim detikcom - detikBali
Kamis, 23 Okt 2025 13:40 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi (Foto: istimewa)
Bogor -

Nyawa seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun melayang di tangan ibu tirinya berinisial RN (30). Korban dianiaya berhari-hari menggunakan gagang sapu.

Penganiayaan itu terjadi di rumahnya di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Korban dianiaya pelaku RN sejak Jumat, 17 Oktober 2025 hingga korban meninggal dunia pada hari keempat.

"Sampai saat ini, kami informasikan ada satu barang bukti yang kami amankan, yaitu sebilah sapu, diduga pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul. Korban diketahui ada beberapa luka di sekujur tubuh di badan, di punggung, di bagian dada, kemudian di bagian wajah," kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi saat dihubungi, Rabu (22/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, menurut pengakuan dari ibu atau istri dari suami, diketahui korban telah merasa sakit ataupun merasa dilakukan penganiayaan selama kurang lebih tiga hari. Selama lebih dari kurang 3 hari itu, korban diketahui telah disiksa ataupun dilakukan penganiayaan sehingga setelah hari keempat diketahui korban sudah meninggal," ucapnya.

RN Jadi Tersangka

Mendapat laporan kejadian itu, polisi turun tangan menyelidiki ulah kejam RN ke korban selaku anak tirinya. Polisi pun menetapkan RN sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

"Iya (ibu tiri korban) sudah jadi tersangka. Inisial RN (30)," ujar AKP Made Budi.

Made mengungkap ayah korban sebelumnya berkali-kali menanyakan ke istrinya terkait luka yang dialami korban. Namun, ibu tiri korban itu sempat berdalih luka korban karena terbentur benda.

"Ya, berapa kali orang tua bapaknya itu sudah menanyakan perihal luka-luka yang dialami oleh anaknya. Namun istrinya berdalih bahwa luka-luka yang ditimbulkan itu adalah akibat dari jatuh, ataupun terbentur dari benda-benda tumpul lainnya. Jadi tidak mengakui kalau itu dianiaya," kata Made.

Selain itu, AKP Made menyebut tersangka RN menganiaya korban karena berdalih korban bandel hingga membuatnya tega melakukan aksinya."Kesal karena bandel, nakal, dan puncaknya Minggu ketika disuapi anaknya nggak mau makan," ujarnya.

Terungkap Penyebab Korban Tewas

Polisi sudah mengekshumasi jasad korban pada hari ini di TPU Kalang Anyar, Bojonggede. Hasilnya, korban disimpulkan meninggal karena pendarahan di kepala.

"Dapat saya jelaskan kesimpulan sementara, dari hasil proses yang dilaksanakan barusan, yaitu kami mendapatkan ataupun tim dokter menjelaskan bahwa adanya pendarahan di bagian kepala, yang itu menjadi kemungkinan besar menyebabkan meninggalnya korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka Utama kepada wartawan di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis (23/10/2025).

Made mengatakan korban mengalami luka parah di bagian kepala. Beberapa luka juga ditemukan di sekujur tubuh korban.

"Jadi ada aliran darah yang tidak lancar dan bagian kepala ataupun bagian otak mengalami pembengkakan. Kemudian ada beberapa luka ditemukan juga di sekujur badan korban, terutama di bagian punggung itu beberapa, kemudian di bagian bibir," jelasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads