Tebasan Senjata Tajam OPM Itu Menghilangkan Nyawa Rosalina yang Humoris

Flores Timur

Tebasan Senjata Tajam OPM Itu Menghilangkan Nyawa Rosalina yang Humoris

Arnoldus Yurgo Purab - detikBali
Senin, 24 Mar 2025 16:57 WIB
Valentina Weli Hewen (tengah) menangis di kamar setelah kehilangan anaknya Rosalina Barek Sogen. Rosalina tewas diduga ditebas OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
Valentina Weli Hewen (tengah) menangis di kamar setelah kehilangan anaknya Rosalina Barek Sogen. Rosalina tewas diduga ditebas OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). Foto: Arnoldus Yurgo Purab/detikBali
Flores Timur -

Valentina Weli Hewen menangis tersedu-sedu di kamarnya, Senin (24/3/2025). Kedua tangannya menutup matanya yang berlinang air mata.

Ibu dari Rosalina Barek Sogen, guru yang tewas oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), terus didekap oleh dua perempuan. Suasana haru terlihat di rumah Rosalina, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersebut.

Orang-orang silih berganti memberikan semangat kepada keluarga Rosalina. Dua tenda berdiri di depan rumah pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk berteduh para tetamu yang ikut berbela sungkawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepupu Rosalina, Nelson Sogen, mengatakan Rosalina merupakan sosok pendiam bagi mereka yang belum begitu akrab. "Bagi keluarga, dia (Rosalina) sosok yang humoris dan memiliki pendirian yang kuat serta jiwa sosialnya yang tinggi," ujarnya kepada detikBali, Senin.

Rosalina kerap menggunakan tabungannya untuk membelikan makanan lalu membagikannya kepada anak-anak di sekitar rumah. Perempuan berusia 30 tahun itu juga kerap memberikan bimbingan belajar bagi keponakannya.

ADVERTISEMENT

"Dia sering memanfaatkan waktu luang untuk mengajar dan membimbing semua keponakannya di rumah," imbuh Nelson.

Rosalina tewas akibat empat luka tebasan saat penyerangan yang diduga dilakukan oleh OPM. OPM menyerang mes Rosalina di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) sore.

Anggota keluarga Rosalina lainnya, Korneli Bopo Hewen, menambahkan Rosalina meninggal akibat luka-luka senjata tajam OPM. Jenazah Rosalina akan tiba di Kupang pada Rabu (26/3/2025). "Paling cepat (jenazah Rosalina) Rabu sore tiba di Flores Timur atau Kamis nanti," tutur pria berusia 34 tahun.

Rosalina bekerja sebagai guru di Yakuhimo, Papua Pegunungan, sejak 2022. Rencananya, ia mengajar di sana selama empat tahun di daerah terpencil tersebut.

Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen mengatakan Pemerintah Yahukimo akan menanggung biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah Rosalina ke Flores Timur. "Kami juga sedang berupaya memastikan agar segala hak almarhumah dapat dipenuhi," imbuhnya.




(gsp/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads