.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram menggelar razia ke sejumlah kos-kosan di Kecamatan Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Petugas mengamankan empat pengguna narkotika, salah satunya selebgram asal Lombok.
"Terindikasi ada empat orang yang menggunakan narkotika. Itu dibuktikan dengan tes urine. Saat ini, mereka sudah dibawa ke BNN Kota Mataram," ungkap Camat Cakranegara Irfan Syafindra Soeratin kepada detikBali, Selasa (25/2/2025).
Razia tempat kos tersebut digelar pada Senin (24/2/2025). Irfan menjelaskan keempat pengguna narkoba itu ditemukan di salah satu rumah kos yang berlokasi di Kelurahan Sapta Marga. Ia membenarkan informasi terkait seorang selebgram yang turut diamankan dalam razia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infonya demikian (selebgram)," ujar Irfan yang turut juga ikut dalam razia kos-kosan itu.
Irfan meminta para lurah di wilayah Cakranegara untuk segera mendata seluruh penghuni kos-kosan bersama kepala lingkungan dan pemilik kos. Ia juga meminta penghuni kos agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan.
"Kami sudah instruksikan ke semua lurah untuk segera mengidentifikasi serta mendata seluruh penghuni kos-kosan. Kemudian nantinya agar dibuat peraturan untuk diikuti semua penghuni kos-kosan agar tidak menyalahgunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum," pungkasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman menegaskan kos-kosan di Mataram turut diatensi menjelang bulan suci Ramadan. Ia meminta para camat dan lurah agar rutin memantau wilayah masing-masing selama Ramadan.
"Termasuk juga soal tempat-tempat kos di wilayahnya, agar dilakukan pemantauan yang lebih supaya tidak ada celah untuk mencederai kesucian dari bulan suci Ramadan ini," kata Mujib saat ditemui di ruangannya, Selasa.
Mujib juga meminta Satpol PP Kota Mataram untuk meningkatkan koordinasi dan keamanan jelang Ramadan. Selain kos-koasan, ia juga meminta untuk memantau potensi gangguan akibat balap liar, perang sarung, hingga perang petasan.
"Kami imbau supaya ditingkatkan koordinasi, termasuk dengan aparat keamanan. Agar tidak membias menjadi tindakan yang lebih negatif lagi," pungkasnya.
(iws/nor)
