.webp)
Penanganan kasus dugaan korupsi pembelian lahan Sirkuit Motocross Grand Prix (MXGP) Samota seluas 70 hektare (Ha) di kawasan wisata Samota, Sumbawa, naik ke tahap penyidikan. Kasus dugaan korupsi itu ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Sudah naik dik (penyidikan) itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati, kepada awak media, Selasa (18/2/2025).
Ely mengatakan penyidik Aspidsus Kejati NTB sudah memeriksa sejumlah saksi dalam proses penyelidikan sebelumnya. Salah satunya, yaitu mantan Bupati Lombok Timur, Ali Bin Dahlan, sebagai pemilik lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Kejati NTB kini masih mencari alat bukti kasus tersebut. "Alat bukti masih dicari. Kan baru naik penyidikan," tegas Ely.
Diberitakan sebelumnya, mantan Bupati Lombok Timur, Ali bin Dachlan atau yang akrab disapa Ali BD, diperiksa oleh penyidik Kejati NTB terkait dugaan korupsi pembelian lahan untuk Sirkuit MXGP Samota di Kabupaten Sumbawa, seluas 70 hektare. Ali BD keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 13.00 Wita, Selasa (12/11/2024).
Datang mengenakan batik hijau abu-abu, topi, dan kacamata hitam, Ali BD membenarkan bahwa dirinya diperiksa terkait pembelian lahan untuk Sirkuit MXGP Samota.
"Oh ya bagus itu. Tidak ada (permalasahan). Orang menjual ya biasa saja," ujar Ali BD di depan lobi Kejati NTB.
Ali BD menjelaskan bahwa lahan seluas 70 hektare tersebut dijual secara langsung ke Pemerintah Kabupaten Sumbawa, bukan disewakan. "Tadi ditanyakan. Apakah disewa? Saya jawab tidak. Itu saja. Nyatanya jelas dijual," kata Ali BD.
(hsa/hsa)
