DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
RM, seorang ibu rumah tangga (IRT) asal RT 09, Dusun 05, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia pada Jumat (14/2/2025) usai meminum racun rumput. Dia nekat bunuh diri setelah berselisih dengan suaminya, LA, sehari sebelumnya.
Perempuan berusia 45 tahun itu meninggal dunia setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak herbisida pembasmi rumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, sudah meninggal sekitar pukul 09.30 Wita pagi tadi," ujar Kepala Desa Honuk, Matheos Nainel, Jumat siang.
Matheos menjelaskan bahwa RM meninggal di rumah saudara kandungnya, Okto Manoh, di Dusun 1 Fatuloki, Desa Honuk. Sebelumnya, RM keluar dari Puskesmas Soliu pada Kamis (13/2/2025) setelah pihak keluarga menolak rujukan ke Kota Kupang.
"Setelah keluarga menolak rujukan ke Kupang, mereka pulang ke rumah kakaknya dan meninggal di sana," jelas Matheos.
Kapolsek Amfoang Utara, AKP I Nyoman Sarjana, mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan pengecekan di rumah duka.
"Anggota saya ada cek kembali di Honuk. Nanti saya kabari," pungkas Sarjana.
Kronologi Percobaan Bunuh Diri
Sebelumnya, RM melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak herbisida seusai bertengkar dengan suaminya, LA.
Kapolsek Amfoang Utara AKP I Nyoman Sarjana menjelaskan bahwa insiden itu bermula saat RM dan LA mengobrol tentang pekerjaan rumah pada Rabu (12/2/2025) dini hari. Obrolan tersebut berujung pada pertengkaran.
"Sehabis itu mereka tidur, kemudian korban bangun sekitar pukul 03.00 Wita, pergi mengambil obat rumput Nokson dan meminumnya," ungkap Sarjana dalam keterangan kepada detikBali, Kamis (13/2/2025).
Setelah minum racun, RM tidur di lantai kamar. LA yang melihat istrinya dalam kondisi tidak biasa langsung menanyakan alasannya, tetapi RM tidak menjawab. LA pun mencium bau herbisida yang menyengat dari istrinya.
Karena RM terus tidak merespons, LA khawatir dan membangunkan anaknya untuk meminta bantuan tetangga.
"Suaminya mengambil minyak kelapa dan memberi korban minyak kelapa. Kemudian membuat susu dan mengambil kelapa muda untuk korban minum," lanjut Sarjana.
RM kemudian mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke Puskesmas Soliu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menurut Sarjana, korban sempat menjalani cuci lambung beberapa kali.
"Cairan lambung masih berwarna kuning sehingga dokter Puskesmas Soliu menghendaki pasien harus segera dirujuk ke Kupang untuk mendapat penanganan lebih lanjut," tandas Sarjana.
Namun, pihak keluarga menolak rujukan tersebut, sehingga RM dibawa pulang ke rumah saudaranya dan akhirnya meninggal dunia.
(dpw/dpw)