Wanita di Kupang Minum Racun Rumput Setelah Cekcok dengan Suami

Wanita di Kupang Minum Racun Rumput Setelah Cekcok dengan Suami

Simon Selly - detikBali
Kamis, 13 Feb 2025 18:45 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Foto: Ilustrasi percobaan bunuh diri. (Dok.Detikcom)
Kupang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

RM (45), seorang ibu rumah tangga di Dusun Lima, Desa Honuk, Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan percobaan bunuh diri. Dia nekat meminum herbisida berupa obat pembasmi rumput seusai cekcok dengan suaminya, LA.

Kapolsek Amfoang Utara AKP I Nyoman Sarjana menjelaskan awalnya RM dan LA mengobrol tentang pekerjaan rumah pada Rabu (12/2/2025) dini hari. Saat mengobrol, keduanya lantas cekcok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehabis itu mereka tidur, kemudian korban bangun sekitar pukul 03.00 Wita, pergi mengambil obat rumput Nokson dan meminumnya," ungkap Sarjana dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Kamis (13/2/2025).

Menurut Sarjana, RM menenggak obat untuk membasmi rumput tersebut sebanyak dua tutup botol. Setelah itu, dia meminum air.

ADVERTISEMENT

"Sehabis itu korban pergi tidur di lantai kamar, kemudian suaminya menanyakan kepada kenapa tidur di sini, korban tidak menjawab dan suaminya mencium bau obat rumput yang telah diminum," beber Sarjana.

Lantaran istrinya terus tidak merespons, LA merasa khawatir. Dia lantas membangunkan anaknya agar memberi tahu tetangga dan mencari pertolongan.

"Suaminya mengambil minyak kelapa dan memberi korban minyak kelapa. Kemudian membuat susu dan mengambil kelapa muda untuk korban minum," lanjut Sarjana.

Setelah itu, RM muntah-muntah dan dilarikan ke Puskesmas Soliu guna mendapat perawatan lebih lanjut. Menurut Sarjana, RM hingga saat ini masih dirawat. Dia harus menjalani cuci lambung beberapa kali.

"Cairan lambung masih berwarna kuning sehingga dokter Puskesmas Soliu, menghendaki untuk pasien harus segera dirujuk ke Kupang untuk mendapat penanganan lebih lanjut," tandas Sarjana.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads