Seorang siswa sekolah dasar (SD) berinisial IMRAK diculik di sekolahnya di Denpasar, pada Rabu (5/2/2025). Mirisnya, bocah berusia 11 tahun itu ternyata diculik oleh mantan karyawan ayah IMRAK, I Wayan Sudirta (29).
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Denpasar Selatan, Iptu Nur Habib, mengungkapkan orang tua IMRAK baru mengetahui anaknya diculik setelah dihubungi salah seorang karyawannya. Awalnya, ayah IMRAK menugaskan karyawan tersebut untuk menjemput anaknya di sekolah.
Orang tua IMRAK terkejut setelah melihat rekaman CCTV dan langsung melaporkan Sudirta ke polisi. Mendapat laporan itu, polisi pun memburu keberadaan mantan karyawan ayah IMRAK itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minta Tebusan Rp 100 Juta
Nur Habib mengungkapkan Sudirta sempat meminta tebusan Rp 100 juta kepada ibu IMRAK. Pria asal Karangasem itu pun mengancam akan membahayakan nyawa IMRAK jika tebusan itu tak bisa dipenuhi.
"Pelaku mengakui telah menghubungi ibu korban dan meminta tebusan sebesar Rp 100 juta," kata Nur Habib.
detikBali mendapat rekaman pembicaraan antara Sudirta dan orang tua IMRAK. Orang tua IMRAK mencoba bernegosiasi dengan Sudirta. Singkat cerita, Sudirta pun menyetujui tawaran orang tua IMRAK yang menawari uang tebusan Rp 30 juta.
Pelaku Ditangkap
Polisi langsung mengejar Sudirta dan IMRAK hingga ke kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Setelah beberapa lama dicari, Sudirta akhirnya tertangkap di area kebun dekat PT Indonesia Power di Pedungan, Denpasar.
"Kami mengamankan pelaku yang terlihat membonceng korban. (Pelaku sempat) mencoba melarikan diri," ungkap Nur Habib.
Sudirta kini ditahan dan diinterogasi di Mapolsek Denpasar Selatan. Sementara itu, IMRAK sudah diselamatkan dalam kondisi sehat.
Berdasarkan hasil interogasi sementara, Sudirta nekat menculik anak mantan bosnya karena kesal dipecat. "Pelaku mengakui perbuatannya tersebut karena dendam terhadap orang tua korban yang mengeluarkan pelaku dari tempat kerja," ungkap Nur Habib.
(iws/hsa)