Guru SD Mataram Diduga Cabuli Muridnya di Perpustakaan

Guru SD Mataram Diduga Cabuli Muridnya di Perpustakaan

Edi Suryansyah - detikBali
Selasa, 28 Jan 2025 17:18 WIB
Pengacara korban pencabulan di Mapolresta Mataram, Selasa (28/1/2025). Foto: (Edi Suryansyah/detikBali)
Foto: Pengacara korban pencabulan di Mapolresta Mataram, Selasa (28/1/2025). (Edi Suryansyah/detikbali)
Mataram -

Salah seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap muridnya. Pelaku diduga melakukan aksi tersebut di dalam perpustakaan sekolah.

"Jadi kronologi kejadiannya, korban biasa sehari-hari itu kalau ke sekolah itu datang ke perpustakaan. Nah, modus terduga pelaku ini dengan cara berpura-pura salaman lalu tangannya menyentuh bagian sensitif korban," kata kuasa hukum korban, Rusdiansyah, kepada awak media sesuai menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Mataram, Selasa (28/1/2025).

Setelah pulang sekolah, korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Keesokan harinya, keluarga korban datang sekolah untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah itu, kemudian terduga pelaku mendatangi rumah korban, meminta maaf dan sebagainya, mengakui perbuatannya, nah di situ juga," beber Rusdiansyah.

Dia menduga kliennya bukan korban satu-satunya dalam kejadian itu. "Bukan hanya korban yang melapor ini saja. Kami menduga masih ada korban-korban yang lain. Kejadiannya terhadap korban itu sebanyak dua kali, ini pencabulan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Rusdiansyah mengungkapkan pelaku mengakui perbuatannya di hadapan orang tua korban. Namun, dia mengaku hanya menyentuh bagian sensitif korban.

"Ini tidak sempat membuka baju korban. Ini sebatas dipegang, tempat sensitif ini menurut keterangan pelaku saat mendatangi rumah korban," tegasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyebut kasus itu saat ini tengah didalami dan sudah dinaikkan ke tahap penyidikan.

"Ini udah naik sidik ya. Kami udah periksa saksi, korban dan keterangan dari ahli psikologi serta pihak yayasan juga sudah kami panggil," kata Regi.

Ia menjelaskan penanganan kasus tersebut saat ini tengah menunggu hasil pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Dia berpotensi menjadi tersangka.

"Per hari ini kayaknya terlapor sedang diperiksa," tandas Regi.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads