Laporan Kekerasan Seksual di Mataram Meningkat Seusai Kasus IWAS Viral

Laporan Kekerasan Seksual di Mataram Meningkat Seusai Kasus IWAS Viral

Sui Suadnyana, Nathea Citra - detikBali
Jumat, 10 Jan 2025 17:25 WIB
Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi, saat diwawancarai di Kantor Wali Kota Mataram, Jumat (10/1/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi, saat diwawancarai di Kantor Wali Kota Mataram, Jumat (10/1/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Aduan atau laporan kekerasan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meningkat semenjak viralnya kasus difabel tanpa lengan, IWAS (22), viral di media sosial (medsos). Pelaporan juga datang dari luar Mataram.

"Ada peningkatan setelah kasus IWAS. Artinya banyak orang yang kemudian berani melapor, tetapi problemnya yang datang ke kami malah (kebanyakan) dari luar Mataram," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, saat ditemui di Kantor Wali Kota Mataram, Jumat (10/1/2025).

Data LPA Mataram, jumlah kasus kekerasan seksual di sepanjang 2024 mencapai lebih dari 20 kasus dan kebanyakan korban adalah perempuan. "Tren kasus setahun terakhir ini dapat kami katakan ada peningkatan secara umum di NTB, tetapi peningkatannya tidak terlalu drastis. (Tetap meningkat), tetapi masih landai kenaikannya," imbuh Joko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Mataram, kasus kekerasan sepanjang 2024 mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan 2023.

Kepala DP3A Mataram, Dewi Mardiana, menjelaskan data kekerasan seksual pada 2024 tercatat mencapai lebih dari 80 kasus. Padahal, kasus kekerasan pada 2023 tercatat hanya 43 kasus.

ADVERTISEMENT

Dewi memprediksi angka kekerasan seksual akan terus meningkat. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menjadi korban enggan melaporkan dikarenakan masih takut dan menganggap kasus ini sebagai aib. "Masih banyak yang tidak berani bersuara," katanya.




(iws/iws)

Hide Ads