Serangan Brutal di NTB, Mantan Ketua KPU Dompu Nyaris Jadi Korban Pembunuhan

Round Up

Serangan Brutal di NTB, Mantan Ketua KPU Dompu Nyaris Jadi Korban Pembunuhan

Tim detikBali - detikBali
Senin, 30 Des 2024 09:34 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi. (Foto: Ari Saputra)
Dompu -

Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Arifuddin, nyaris menjadi korban pembunuhan oleh seorang pemuda berinisial F (25) di Kecamatan Kempo pada Sabtu (28/12). Peristiwa itu diduga dipicu oleh salah paham.

Arifuddin, yang menjabat sebagai Ketua KPU Dompu periode 2019-2024, menceritakan insiden bermula saat ia hendak keluar dari rumahnya di Desa Soro menggunakan mobil. Saat sedang memutar balik kendaraan, F tiba-tiba mengamuk dan melontarkan kata-kata kasar.

"Dia langsung keluarkan parangnya dan mencoba menusuk saya dari dalam mobil tapi saya tepis. Setelah itu dia bacok saya tapi mengenai bagian atas pintu mobil saya," jelas Arifuddin saat menghubungi detikBali, Minggu (29/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifuddin panik, terutama karena di dalam mobil terdapat anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun. Seusai kejadian, ia segera melaporkan insiden tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kempo dengan tuduhan pengancaman pembunuhan.

"Saya panik karena di dalam mobil ada anak saya yang berusia tiga tahun. Langsung saya laporkan ke Polsek kemarin. Semoga terduga pelaku cepat ditangkap," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Kempo, Ipda Jubaidin, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari Arifuddin dan sedang melakukan penyelidikan. Hingga saat ini, polisi masih memburu pelaku yang melarikan diri setelah kejadian.

"Sudah diketahui pelakunya dan kami sedang melakukan pencarian," ungkap Jubaidin, Minggu.

Jubaidin mengungkapkan Polsek Kempo telah menerima pengaduan resmi dari Arifuddin sesaat setelah kejadian, termasuk kronologi peristiwanya.

"Kemarin siang sudah terima laporannya, hari ini akan kami periksa korban Pak Arif. Sementara pelaku masih kami cari keberadaannya untuk ditangkap. Mohon waktu," jelas Jubaidin.




(dpw/nor)

Hide Ads