Guru honorer Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maksimilian Buu Goo, babak belur dikeroyok oleh belasan pemuda gegara menegur parkir motor di tengah jalan. Akibat penganiayaan itu, Maksimilian belum bisa berjalan karena kakinya terluka bahkan kini mengalami infeksi.
"Hanya kaki masih belum bisa jalan dan luka kakinya masih infeksi," ungkap Istri Maksimilian, Maria Eufrasia Dawi, Senin (2/12/2024).
Selain dipukul di sekujur tubuhnya, Maria mengatakan leher suaminya juga dicekik. Ada bekas cekikan di bagian luar leher Maksimilian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menduga ada luka bagian dalam lehernya akibat dicekik sehingga suaminya tidak bisa menelan makanan yang keras. Sehingga selama tiga hari Maksimilian hanya makan bubur saja.
"Tidak bisa makan nasi karena dicekik pas kejadian. Di luar (leher bagian luar) hanya bekas cekikan, mungkin luka di dalam," jelas Maria.
Ia mengungkapkan Maksimilian tak hanya dipukul dengan tangan kosong, tetapi juga dengan bata. Ini menyebabkan beberapa bagian tubuhnya terluka.
Hari ini Maria membawa suaminya ke rumah sakit untuk pemeriksaan bagian dalam tubuhnya.
"Check up lengkap. Takutnya ada benturan di dalam (tubuh Maksimilian)," ujar Maria.
Ia mengatakan Maksimilian belum bisa memberikan keterangan ke polisi terkait pengeroyokan yang dialaminya. Kondisinya belum pulih. "Belum bisa (beri keterangan ke polisi) karena belum pulih," ujarnya.
Maria berharap pelaku bisa diproses secara hukum sehingga ada efek jera dan tidak ada lagi korban berikutnya seperti yang dialami Maksimilian. "Jalani sesuai prosedur, biar ada efek jera dan tidak ada korban yang berikutnya," tandas Maria.
Diketahui Maksimilian dianiaya oleh belasan pemuda di Nuasele, Desa Keli, Kecamatan Keo Tengah, Nagekeo, pada 26 November 2024 malam. Guru asal Kampung Gilikoli, Desa Keliwatulewa, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo itu mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Pada malam kejadian itu Maksimilian mengendarai pikap. Ia mengangkut bata dan material lainnya ke SDN Keliwatuwea. Ia dianiaya seusai menegur belasan pemuda tersebut karena memarkir motor mereka di tengah jalan. Tak terima ditegur, Maksimilian dikejar lalu dikeroyok.
Sebanyak 11 terduga pelaku yang berasal dari Desa Ngera, Kecamatan Mauponggo itu ditangkap pada malam kejadian itu. Mereka diamankan di Polsek Mauponggo. Polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
(nor/gsp)