Perbekel-Lurah Minta Maaf soal Pemuda di Buleleng Berkelahi Saat Galungan

Perbekel-Lurah Minta Maaf soal Pemuda di Buleleng Berkelahi Saat Galungan

I Wayan Sui Suadnyana, Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 26 Sep 2024 14:11 WIB
Perbekel Petandakan dan Lurah Banyuning beserta para pihak yang terlibat perkelahian menyampaikan permintaan maaf, Kamis (26/9/2024). (Istimewa)
Foto: Perbekel Petandakan dan Lurah Banyuning beserta para pihak yang terlibat perkelahian menyampaikan permintaan maaf, Kamis (26/9/2024). (Istimewa)
Buleleng -

Perbekel atau Kepala Desa (Kades) Petandakan dan Lurah Banyuning meminta maaf imbas pemuda di Buleleng berkelahi dan berujung pengeroyokan saat hari raya Galungan. Perbekel Petandakan dan Lurah Banyuning meminta maaf karena para pemuda yang terlibat berasal dari dua wilayah tersebut.

Perbekel Petandakan, Wayan Joni Arianto, mengatakan sangat menyesalkan kejadian itu. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Buleleng atas peristiwa yang terjadi. Terlebih, perkelahian terjadi pada saat hari raya Galungan.

"Dalam hal ini mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat pada umumnya," kata Joni, Kamis (26/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni mengungkapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Petandakan bersama para pihak yang terlibat perkelahian telah bertemu di Polsek Kota Singaraja. Menurutnya, para pihak sudah saling memaafkan.

"Kami berkumpul di sini sudah melakukan mediasi melakukan perdamaian yang mana anak-anak kami sudah saling memaafkan," jelas Joni.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga diungkapkan Lurah Banyuning Nyoman Mulyawan. Ia mengungkapkan para pihak yang terlibat telah berjanji tidak melakukan perbuatan serupa lagi.

"Saya sebagai lurah, begitu juga dengan anak-anak kami, juga sepakat untuk tidak melakukan lagi hal yang meresahkan masyarakat dan mereka juga berjanji tidak akan melakukan lagi kejadian-kejadian hal seperti ini," ungkap Mulyawan.

"Jadi kami mohon maaf kepada warga, terutama di Desa Banyuning dan Petandakan, atas hal ini. Semoga ke depan ini tidak ada lagi dan kami siap membantu, dalam hal ini Polri, dalam menegakkan di Kelurahan Banyuning dan di Desa Petandakan, imbuh Mulyawan.

Sebelumnya, sejumlah pemuda terlibat perkelahian berujung pengeroyokan di tengah jalan raya di perempatan Kelurahan Banyuning, Buleleng, saat hari raya Galungan, Rabu (25/9/2024) malam. Rekaman video perkelahian itu viral di media sosial (medsos).

Perkelahian di tengah jalan itu sempat membuat arus lalu lintas macet. Berdasarkan video berdurasi 9 detik yang dilihat detikBali, salah seorang pemuda tampak tersungkur di aspal. Dia lalu dipukuli oleh pemuda lainnya.

Selain itu, terlihat pula salah seorang pemuda membawa benda yang terlihat seperti senapan. Sementara itu dari video lainnya terlihat sejumlah pemuda memukuli satu orang pemuda yang tergeletak di tengah jalan.

Polisi mengungkap kronologi perkelahian pemuda yang berujung pengeroyokan saat hari raya Galungan itu. Perkelahian antarpemuda itu bermula dari sebuah unggahan di medsos.

Kapolsek Singaraja Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengungkapkan dua pemuda berinisial Kadek IS dan Krisna alias Dower awalnya saling balas komentar dalam unggahan tersebut. Mereka lantas membuat janji untuk bertemu di Pantai Penarukan pada Rabu (23/9/2024) sore.

Sampai di sana, kedua pemuda itu berkelahi dan sempat berdamai. "Antara keduanya dan sudah didamaikan, sudah selesai dari masing-masing pihak," kata Agus Dwi saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (24/9/2024).

Agus Dwi mengatakan kedua pemuda itu kembali membuat perhitungan setelah pulang dari Pantai Penarukan. Mereka pun kembali berkelahi di perempatan Kelurahan Banyuning.

"Setelah TKP pertama di Pantai Penarukan tadi, terjadi perkelahian lagi di simpang Banyuning," imbuhnya.




(iws/iws)

Hide Ads