Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang Brigien Joao Xavier memberi peringatan bagi seluruh anggotanya agar bisa menjaga diri dengan baik. Hal ini menyikapi tewasnya Prada Yenjelmus Valeri Vatman (23). Anggota TNI AD itu tewas setelah ditabrak tiga pemuda mabuk di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Fatubenao, Kota Atambua, Senin (16/9/2024).
Nunes menginstruksikan agar tidak ada lagi prajurit yang berkeliaran hingga melewati tengah malam. Sebab, insiden yang merenggut nyawa Yenjelmus itu terjadi saat yang bersangkutan hendak kembali ke markas sekitar pukul 01.30 Wita.
"Anggota itu kembali ke markasnya juga sudah dini hari. Maka saya tegaskan kepada mereka semua agar tidak ada lagi prajurit yang berkeliaran di tengah malam," ujar Nunes di Mako Lantamal VII Kupang, NTT, Selasa (17/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajib Tidur Pukul 22.00 Wita
Nunes menerangkan semua prajurit TNI mengikuti apel pengecekan malam setiap pukul 21.00 Wita. Setelah pengecekan pasukan, para tentara itu harus sudah tidur pada pukul 22.00 Wita.
Semua prajurit, dia berujar, harus disiplin dan taat sesuai sumpah prajurit yang telah terdoktrin dalam diri masing-masing."Saya kira tidak ada lagi kejadian yang konyol demikian. Kemudian saat ini TNI juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut," beber Nunes.
Nunes mengungkapkan Yenjelmus adalah anggota Yonif 744/SYB yang merupakan tanggung jawab Brigif 21/Komodo dan Kodam IX/Udayana. Ia memastikan situasi di wilayah tersebut saat ini sudah kondusif.
"Walaupun mereka bertugas di wilayah saya, tapi itu tanggung jawab Kodam IX/Udayana. Jadi saya monitor sampai saat ini semuanya berjalan lancar, aman, dan tidak ada masalah," kata Nunes.
Tiga Pemuda Mabuk Ditahan
Tiga pemuda mabuk yang menabrak anggota TNI hingga tewas di Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah ditahan. Mereka tengah diinterogasi atau dimintai keterangan oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) TNI AD bersama Unit Lakalantas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Belu. Ketiga pemuda itu antara lain, Akansio De Deus, Jose Lalo, dan Pedro Pinto.
"Rekan-rekan masyarakat yang menabrak almarhum Prada Yenjelmus sampai dengan saat ini masih diambil keterangannya di Subdenpom bersama dengan Unit Lakalantas (Polres Belu)," terang Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief, Rabu (18/9/2024).
Jenazah Korban Akan Diautopsi
Sementara itu, jenazah korban Prada Yenjelmus Valeri Vatman (23), rencananya diautopsi pada pekan ini. Sebelumnya, jenazah Yenjelmus sudah dibawa ke kampung halamannya di Kampung Tanjung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
"Hari ini tim (polisi dan TNI AD) berangkat ke Ruteng, Manggarai Timur. Pelaksanaannya (autopsi) menyesuaikan waktu dan situasi di sana," ungkapnya.
Benny enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan penyebab kematian Yenjelmus. Sebab, polisi dan TNI masih menunggu hasil autopsi.
"Tunggu hasil autopsinya saja supaya pasti untuk lebih melengkapi proses penyidikan selanjutnya," jelas mantan Kapolres Sumba Barat tersebut.
Yenjelmus tewas ditabrak oleh tiga pemuda mabuk di Baukoek, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Fatubenao, Kota Atambua, Senin dini hari. Sehari sebelumnya, Yenselmus meminta izin untuk bermalam ke Kota Atambua.
Sekitar pukul 01.00 Wita, anggota yang bertugas di Yonif 744/SYB itu pulang ke markasnya. Dalam perjalanan, Yenselmus berhenti dan memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan raya untuk membuang air kecil.
Tak lama kemudian, tiga pemuda mabuk datang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Mereka langsung menabrak Yenselmus hingga tewas di lokasi kejadian.
(hsa/hsa)