Prada Yenjelmus Valeri Vatman tewas mengenaskan setelah diduga ditabrak tiga pemuda mabuk di Atambua, Kabupaten Belu, NTT, Senin (16/9/2024). Tragedi maut tengah malam menimpa anggota TNI AD itu.
Prajurit itu tewas sekitar pukul 01.30 Wita saat perjalanan pulang ke barak. Dia ditabrak saat buang air kecil di pinggir jalan.
Informasi yang dihimpun detikBali, kejadian itu berawal pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 19.00 Wita, Yenselmus melakukan izin bermalam ke Kota Atambua. Sekitar pukul 01.00 Wita, anggota yang bertugas di Yonif 744/SYB itu, pulang ke markasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di lokasi kejadian, Yenselmus berhenti dan memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan raya untuk membuang air kecil.
Tak lama kemudian, datang sepeda motor tanpa lampu yang dikendarai tiga pemuda mabuk, itu dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Yenselmus hingga tewas di lokasi kejadian.
Kapolres Belu AKBP Benny Miniani Arief membenarkan kejadian tersebut. "Kami dan rekan-rekan POM masih kumpulkan keterangan," kata Benny kepada detikBali, Senin siang.
Danrem Minta Prajurit Tak Berkeliaran
Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang Brigien Joao Xavier buka suara terkait tewasnya Prada Yenjelmus Valeri Vatman. Nunes menginstruksikan agar tidak ada lagi prajurit yang berkeliaran saat tengah malam.
"Anggota itu kembali ke markasnya juga sudah dini hari. Maka saya tegaskan kepada mereka semua agar tidak ada lagi prajurit yang berkeliaran di tengah malam," ujar Nunes di Mako Lantamal VII Kupang, NTT, Selasa (17/9/2024).
Nunes mengungkapkan Yenjelmus adalah anggota Yonif 744/SYB yang merupakan tanggung jawab Brigif 21/Komodo dan Kodam IX/Udayana. Ia memastikan situasi di wilayah tersebut saat ini sudah kondusif.
"Walaupun mereka bertugas di wilayah saya, tapi itu tanggung jawab Kodam IX/Udayana. Jadi saya monitor sampai saat ini semuanya berjalan lancar, aman, dan tidak ada masalah," kata Nunes.
Nunes menerangkan semua prajurit TNI mengikuti apel pengecekan malam setiap pukul 21.00 Wita. Setelah pengecekan pasukan, para tentara itu harus sudah tidur pada pukul 22.00 Wita.
Dia menegaskan semua prajurit harus disiplin dan taat sesuai sumpah prajurit yang telah terdoktrin dalam diri masing-masing. "Saya kira tidak ada lagi kejadian yang konyol demikian. Kemudian saat ini TNI juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut," beber Nunes.
Jenazah tentara itu sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di kampung halamanya di Kabupaten Manggarai. Ia meminta masyarakat di Atambua tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
"Sejak kejadian hingga saat ini, semuanya aman," pungkasnya.
(dpw/hsa)