TAH (16), salah seorang siswi di sebuah SMA di Kabupaten Flores Timur langsung menguburkan bayinya seusai melahirkan, Sabtu (29/6/2024). Bayi tersebut merupakan hasil hubungan dengan pacarnya yang juga sesama pelajar dari Desa Lamawohong, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasat Reskrim Flores Timur, Iptu Lasarus Martinus Ahab La'a, membeberkan kronologi peristiwa tersebut. Dia mengungkapkan potongan tubuh bayi tak berdosa itu ditemukan pertama kali oleh warga bernama Bartolomeus Bara Kung (40).
Saat itu, Bartolomeus sedang duduk di halaman rumahnya. Dia kemudian melihat seekor anjing membawa sebuah benda yang mirip anak babi. Setelah dicek ternyata benda tersebut adalah potongan tubuh bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis kelamin bayi itu tidak diketahui karena bayi itu ditemukan dengan kondisi sebagian organ tubuhnya hilang. Antara lain, bagian perut dan dada. Bartolomeus kemudian melaporkan penemuannya itu ke Polsek Solor Timur.
Kapolsek Solor Timur, Iptu Petrus Sogen, bersama anak buahnya turun ke lokasi penemuan bayi. Polisi kemudian meminta kepala desa (kades) setempat untuk mengumpulkan semua ibu-ibu yang sudah berkeluarga dan anak-anak usia menikah agar dilakukan pengecekan.
Setelah itu, kecurigaan mengarah kepada TAH. Dia pun mengaku baru saja melahirkan bayi.
"Didapati pelaku TAH mengakui bahwa tanggal 29 Juni 2024, sekitar pukul 10.00 Wita telah melahirkan seorang anak laki-laki yang mana awalnya pelaku memang hamil 8 bulan lebih," kata Lasarus.
TAH melahirkan anaknya sekitar 15 meter dari rumahnya tanpa dibantu sama sekali. "Anak yang dilahirkan terjatuh dan tidak sempat ia pegang," kata Lasarus.
Saat jatuh setelah dilahirkan, bayi tersebut tidak menangis. TAH mengaku sudah menunggu hingga dua jam. Namun, bayinya tetap tidak menangis. Saat itu, dia menganggap bayinya telah meninggal.
Dia lantas menggali lubang sedalam 20 sentimeter (cm) dan menguburkan bayi tersebut. Sebuah batu besar diletakkan di atas kuburan bayinya. Setelah itu, TAH kembali ke rumah. Pada sore hari, TAH datang mengecek kuburan tersebut dan melihatnya masih seperti semula.
"Pulang misa pelaku dikumpulkan dan dicek langsung oleh tenaga kesehatan desa pelaku mengakui bahwa bayi yang ditemukan tersebut adalah bayi yang ia lahirkan," papar Lasarus.
TAH telah dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara intensif. Sedangkan, potongan tubuh bayi dibersihkan dan dimakamkan secara wajar oleh keluarga TAH.
Lasarus menyebut TAH saat ini belum ditahan karena kondisi fisiknya belum pulih selepas melahirkan.
"Pertimbangan kemanusiaan juga nanti setelah sehat dulu baru kami tindak lanjut," tandasnya.
(hsa/gsp)