Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membeberkan kronologi pengungkapan laboratorium rahasia (clandestine lab) narkoba di Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menggerebek vila itu pada Kamis (2/5/2024).
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan terbongkarnya clandestine lab narkoba di ruang bawah tanah (basement) di Sunny Village berawal dari pengembangan kasus clandestine lab narkoba Sunter, Jakarta Utara, milik Fredy Pratama pada 4 April 2024. Salah satu pelaku clandestine lab narkoba Sunter, Lazuardi Muddatsir, buron dan ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Ia terdeteksi kabur ke Bali.
"Tim Subdit III Dittipidnarkoba Bareskrim Polri mengejar keberadaan LM bekerja sama dengan Ditjen Bea Cukai Pusat, Kanwil Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Kanwil Bea Cukai Bali dan Imigrasi Bali," kata Wahyu saat konferensi pers di Sunny Village, Senin (13/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi kemudian mengembangkan dan menyelidiki secara mendalam. Diketahui ada empat lokasi pengiriman barang ataupun bahan kimia yang terdeteksi oleh polisi. Salah satu lokasi pengirimannya yakni ke Sunny Village yang diduga menjadi clandestine laboratory dengan keterlibatan dua orang WNA sebagai pengendali.
Polisi lalu menggeledah vila yang berlokasi di Jalan Pemelisan Agung, Badung, itu pada Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 14.00 Wita. Tim Bareskrim Polri kemudian menemukan sejumlah alat cetak ekstasi dan beberapa alat lainnya.
Data yang dirangkum detikBali, bahan dan alat di clandestine lab narkoba di Sunny Village terkait hidroponik ganja. Alat itu tidak ada di Indonesia dan dipesan dari China melalui marketplace. Beberapa alat juga ada yang dibeli di Indonesia. Sedangkan bibit ganja dikirim dari Rumania.
Sistem kerja ganja hidroponik sudah modern dan sistematis karena sudah di-setting sedemikian rupa dengan adanya lampu ultraviolet, alat pengukur pH, pemberian air, oksigen, serta pupuk secara otomatis. Penanganan secara teratur menjadikan bunga ganja yang dihasilkan kualitasnya sangat baik.
Kerja mephedrone di lab tersebut juga sudah sistematis dengan mencampurkan bahan-bahan kimia. pH-nya sudah diukur dan adonan dimasukkan ke alat reverse cooler mix agar kental. Adonan selanjutnya dicampur lagi dengan bahan-bahan kimia lainnya. Terakhir, adonan disaring serta dicuci dengan aseton sehingga kering dan menjadi mephedrone tanpa perlu dicetak dengan mesin.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap sebanyak empat pelaku dalam penggerebekan clandestine lab narkoba di Sunny Village. Empat pelaku yang terlibat clandestine lab narkoba di Sunny Village terdiri dari tiga warga negara asing (WNA) dan satu warga negara Indonesia (WNI).
Tiga pelaku WNA terdiri dari dua saudara kembar asal Ukraina, Ivan Volovod dan Mykyta Volovod, serta satu WN Rusia, Konstantin Kruts. WNI yang ditangkap yakni Lazuardi Muddatsir.
(hsa/gsp)