Berulangnya Penumpang Diperas oleh Sopir Taksi di Bali

Round Up

Berulangnya Penumpang Diperas oleh Sopir Taksi di Bali

Tim detikBali - detikBali
Senin, 01 Apr 2024 09:35 WIB
Viral video sopir taksi diduga peras penumpang di Kuta, Bali.
Seorang sopir taksi diduga memeras penumpangnya sebesar Rp 400 ribu. Foto: Istimewa/tangkapan layar
Badung - Penumpang kembali menjadi korban pemerasan oleh sopir taksi. Kali ini, seorang perempuan diduga dimintai ongkos taksi sebesar Rp 400 ribu dari Seminyak ke Kuta, Badung, Bali.

Pemerasan itu terjadi pada Sabtu (30/3/2024). Video pemerasan tersebut kemudian viral di media sosial.

Pemerasan sopir taksi pada penumpangnya kembali berulang. Sebelumnya, sopir taksi, Yanuarius Toebkae (20) ditangkap polisi karena memeras dan mengancam turis asing yang naik angkutan itu. Berikut ini fakta-fakta penumpang diperas sopir taksi yang baru terjadi.

Penumpang dan Sopir Sempat Berdebat

Penumpang dan sopir itu sempat berdebat saat pengemudi meminta ongkos Rp 400 ribu. "Dia (sopir) minta Rp 400 ribu dari Red Ruby (kawasan Petitenget/Seminyak) ke Kadesa (Kuta). Lihat nih, mukanya nih gua viralin," ungkap penumpang itu sembari mengarahkan kamera ponsel ke wajah sopir taksi, seperti dikutip dari video yang beredar.

Sopir taksi berusaha menerangkan alasannya memberi tarif Rp 400 ribu. Dia berdalih biaya itu sesuai karena angkutan beroperasi pada subuh. "Jam berapa sekarang? Jam 5 (pagi)," kata pria itu.

"Besok lo (kamu) sampai polisi, ya, oke. Deal, ya. Cuma gara-gara duit Rp 400 ribu," timpal perempuan tadi.

Persatuan Angkutan Pariwisata Sesalkan Pemerasan Itu

Ketua Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiartha menyayangkan masalah sopir angkutan dan penumpang terus berulang. Ia berharap para operator taksi mengawasi dan mengetatkan standar operasional masing-masing perusahaan.

"Kami masih koordinasi dengan teman-teman asosiasi taksi dan angkutan wisata. Kami perlu mencari identitas. Kalau dilihat mobilnya, betul memang mobil taksi biru yang digunakan, tetapi secara SOP secara corporate, dia harusnya pakai seragam," kata Sudiartha saat dihubungi detikBali.

Sudiartha belum bisa memastikan apakah sopir dan taksi itu berizin atau tidak. Namun, sopir itu diduga tidak menjalankan minimal standar dasar pelayanan.

"Ada beberapa koperasi yang menaungi angkutan taksi sehingga belum bisa dipastikan apakah terbilang bodong atau tidak. Namun jika berbicara SOP, sopir itu diduga tidak menjalankan standar perusahaan, minimal seragam, dan identitas," kata Sudiartha.

Bluebird Sanggah Sopirnya Memeras Penumpang

Bluebird merespons soal pemerasan penumpang taksi di Kuta, Bali. Perusahaan taksi itu merasa dirugikan dengan narasi liar yang beredar dan viral di media sosial.

"Kami merasa dirugikan. Sedikit-sedikit menuduh pengemudi. Ya, karena terlanjur viral, kami sampaikan itu bukan taksi dari kami. Ada ciri (taksi) yang bisa dikenali," ujar General Manajer Bluebird Area Bali Lombok, Panca Wiadnyana, Minggu (31/3/2024).

Dalam video viral itu, penumpang yang diperas sopir taksi sempat merekam bodi mobil itu. Ada lambang mirip logo Bluebird di sana.

Panca menegaskan, tampilan taksi Bluebird memiliki ciri berbeda dengan taksi lain meski sekilas terlihat sama. Baik logo, sopir yang selalu pakai seragam, dan terdapat tanda pengenal.

Menurut Panca, sopir juga tidak bisa main-main untuk urusan tarif ke penumpang. Sebab pemakaian argometer tidak bisa dimatikan. Ada teknologi khusus yang membuat argometer otomatis berfungsi ketika penumpang sudah masuk mobil.

"Di kami, nggak bisa pengemudi langsung (minta) nggak mau pakai argo. Kalaupun (sopir) nggak mau, ada penumpang duduk, itu jalan mobilnya. Itu sudah menyala otomatis sendiri. Tamu duduk argo menyala," tegasnya.


(gsp/iws)

Hide Ads