Jenazah Sutarini, Korban Mutilasi di Malang Akan Diupacarai Secara Hindu

Klungkung

Jenazah Sutarini, Korban Mutilasi di Malang Akan Diupacarai Secara Hindu

Putu Krista - detikBali
Selasa, 02 Jan 2024 17:11 WIB
Suasana di rumah keluarga Ni Made Sutarini di Klungkung, Bali.
Suasana di rumah keluarga Ni Made Sutarini di Klungkung, Bali. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Jasad Ni Made Sutarini yang menjadi korban mutilasi di Malang, Jawa Timur, akan diupacarai secara Hindu. Saat ini pihak keluarga dari Klungkung telah menuju Malang untuk mengkremasi mayat Sutarini.

Perempuan berusia 55 tahun itu diketahui dimutilasi oleh suaminya, James Lodewyk Tomatala, di Jalan Serayu, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (30/12/2023). Tomatala membunuh istrinya dengan sadis, lalu dimutilasi menjadi 10 bagian.

"Hari ini berangkat adik korban I Komang Suardana, kakak korban Ni Wayan Suarini, dan salah satu keponakan dengan naik mobil ke Malang. Mereka membawa tirta suci dari Pura Kawitan serta tirta merajan sebagai pelengkap dalam upacara besok pagi," kata sepupu Sutarini, I Wayan Surata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surata mengungkapkan jenazah Sutarini akan dikremasi besok, meski sebenarnya korban sudah menganut agama Kristen mengikuti suaminya. Upacara secara Hindu itu atas permintaan keluarga dan dua anak korban.

Dua anggota keluarga korban itu tak akan berlama-lama di Malang. Sebab, keluarga akan melangsungkan upacara ngaben untuk sepupu korban yang meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Sutarini sebenarnya dijadwalkan ke Bali untuk mengikuti prosesi ngaben itu. Namun pihak keluarga justru mendapat kabar perempuan itu dimutilasi suaminya.

"Ngaben akan dilakukan pada Jumat (5/1/2024) di sini," ungkap Surata.

Adapun korban memiliki dua anak. Yang pertama perempuan bekerja di Singapura, anak kedua bekerja di rumah sakit di Badung. Korban anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya sudah meninggal, sedangkan sang ibu saat ini sudah berusia 75 tahun.




(dpw/nor)

Hide Ads