Warga Sumba dan Flores Ribut Berujung Pembakaran Motor Pecalang

Round Up

Warga Sumba dan Flores Ribut Berujung Pembakaran Motor Pecalang

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 02 Jan 2024 08:18 WIB
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan beberapa waktu lalu. Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali
Denpasar -

Puluhan orang dari dua kelompok warga Sumba dan Flores terlibat keributan di Jalan Pucuk I, Banjar Tangtu, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, saat malam pergantian tahun. Tiga motor pecalang dibakar buntut dari kericuhan tersebut.

"Keributan antara kelompok warga Sumba dengan kelompok warga Flores hingga terjadi pembakaran tiga unit sepeda motor milik pecalang," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan kepada detikBali, Senin (1/1/2024).

Berikut fakta-fakta terkait keributan tersebut.

Kronologi Keributan

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa keributan tersebut. Salah satunya adalah Novitasana (31), asal Manggarai, NTT.

Jansen menjelaskan kelompok warga Pulau Sumba awalnya datang ke tempat kejadian perkara pada pukul 17.00 Wita, Minggu (31/12/2023) untuk merayakan tahun baru. Mereka merayakan pergantian tahun dengan membakar ikan sambil minum bir. Sementara kelompok warga Pulau Flores juga membuat acara serupa di tempat yang sama.

Dua kelompok tersebut tinggal di satu lingkungan kos. Sebanyak 44 warga Flores menempati 22 kamar kos, sedangkan lima warga Sumba menempati dua kamar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suami Novitasana lalu bertengkar dengan adiknya pada pukul 22.00 Wita. Perselisihan itu dipicu masalah rokok.

Pertengkaran keduanya kemudian dilerai oleh seorang warga Flores. Suami Novitasana tersinggung karena warga Flores itu melerai terlalu keras. Suami Novitasana justru terlibat perkelahian dengan warga Flores yang mencoba melerai itu.

"Karena pertengkaran tidak kunjung selesai, akhirnya kelompok warga Sumba sebanyak 25 orang bangun dari tempat acaranya mendekati kelompok warga Flores. Malah pertengkaran menjadi semakin keras antara kedua kelompok warga Flores dan Sumba saling adu mulut," terang Jansen.

Motor Pecalang Dibakar

Sejumlah pecalang Banjar Tangtu datang dan meminta anak-anak kos tersebut keluar dari TKP karena membuat keributan. Pecalang sempat menarik salah satu anak kos.

Warga Sumba tidak terima dan menyerang balik para pecalang. Para pecalang kemudian kabur, sehingga tiga motor mereka dibakar di depan kos.

Tak hanya itu, warga Sumba kembali ke TKP melempari kaca jendela dan menjatuhkan semua motor milik kelompok warga Flores. Mereka lalu pergi meninggalkan lokasi.

Anggota Polsek Denpasar Timur bisa menangkap sejumlah orang yang membuat onar tersebut. Kini mereka ditahan di Polsek Denpasar Timur.




(gsp/iws)

Hide Ads