Dua WNA Ngamuk Tolak Bayar Treatment di Salon Kuta Ditangkap

Badung

Dua WNA Ngamuk Tolak Bayar Treatment di Salon Kuta Ditangkap

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 17 Des 2023 11:29 WIB
Tangkapan layar video keributan perempuan WNA  dengan staf salon, di Seminyak, Badung, Bali, Kamis malam (14/12/2023).
Tangkapan layar video keributan perempuan WNA dengan staf salon, di Seminyak, Badung, Bali, Kamis malam (14/12/2023).
Badung -

Dua warga negara asing (WNA) yang diduga menolak bayar biaya perawatan di salon kecantikan kuku di Kuta Utara, Badung, ditangkap. Polisi mengungkap dua turis asing itu berasal dari Amerika Serikat dan Inggris.

"Ya betul, terduga pelaku sudah diamankan. Hasil kerja sama kami dengan Imigrasi Ngurah Rai," kata Kasatreskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura kepada detikBali, Minggu (17/12/2023).

Jaya Widura menjelaskan, dua terduga pelaku dicegat petugas Imigrasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Sabtu kemarin sekitar pukul 20.00 Wita. "Mereka akan pergi meninggalkan Indonesia," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widura belum mau membuka identitas dua WNA itu lebih rinci. Ia juga belum menjelaskan lebih detail kasus ini. Menurutnya saat ini polisi masih menggali keterangan terduga pelaku. "Masih diperiksa," singkatnya.

Sebelumnya, keributan di Ombre Nails Studio, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, Kamis (14/12/2023) terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Musababnya salah satu WNA diduga menolak membayar biaya treatment kuku seharga Rp 930 ribu.

ADVERTISEMENT

Video keributan antara turis dan staf salon itu viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, salah satu perempuan mencengkram lengan petugas kasir sambil melontarkan cacian.

Salah seorang staf salon, Lina Novianti (20), menuturkan keributan itu bermula saat salah satu pelanggan enggan membayar biaya treatment kuku. Padahal, kata Lina, harga tersebut sudah dihitung dari banyaknya layanan yang diberikan.

"Dua orang asing ini walk in, datang tanpa booking. Kami layani. Harga awal itu Rp 600 ribu. Setelah itu ada beberapa permintaan, harganya bertambah. Total jadi Rp 930 ribuan," tutur Lina kepada detikBali, Jumat siang.

Menurut Lina, sejak awal staf salon sudah menyampaikan bahwa ada penambahan biaya sesuai permintaan treatment. "Dia menyanggupi. Sejak awal dia bilang tidak masalah dengan harga. Yang penting, kata dia, kami berikan yang terbaik saja buat dia. Sampai akhirnya selesai itu di sekitar jam setengah 7 malam," sambungnya.

Staf kasir lantas memberikan rincian tagihan sesuai harga yang disepakati, yakni Rp 930 ribu. Sontak perempuan tersebut menolak bayar karena alasan kemahalan. "Dia justru protes ke staf. 'Apa saja yang kamu lakukan sampai harganya segitu,' kira-kira begitu katanya," tutur Lina lagi.

Keributan terus terjadi. Perempuan bertopi dalam video itu konon tetap berkukuh. Menurut Lina, staf sudah memotong harga menjadi Rp 810 ribu, tapi mereka tetap enggan membayarnya. Sebab, kata Lina, mereka mengaku cuma punya uang sekitar Rp 700 ribu.

Singkat cerita, staf menerima permintaan bayar sesuai nominal yang diminta agar keributan itu selesai. Tiba-tiba, lanjut Lina, pelanggan itu menarik lagi uang yang sudah diterima staf kasir. Berdasarkan rekaman CCTV, sempat terjadi tarik-menarik antara WNA itu dengan staf kasir di salon tersebut.

"Teman perempuan yang sudah di luar tadi masuk lagi. Dia langsung remas lengan teman yang di kasir sambil caci maki. Uang yang dibayar tadi diambil lagi. Itu kan sudah jadi hak toko, sudah dibayar tapi mereka tetap menolak bayar harga potongan," terangnya.

Dua perempuan itu akhirnya menyerah saat lokasi mulai ramai didatangi warga. Kata Lina, uang jasa Rp 700 ribuan itu akhirnya diserahkan kepada kasir. Keduanya lantas keluar.

Sejumlah warga sempat berusaha mencegat kedua perempuan asing itu dan meminta menyelesaikan permasalahannya dengan pemilik salon. "Mereka berdua tetap kabur. Ini pertama kali ada tamu sampai mengamuk sampai teriak-teriak. Akhirnya kami melapor ke polisi," pungkas Lina.

Pemilik salon, Ayu Labdiana dan staf Putu Mega datang ke Polres Badung untuk melaporkan peristiwa itu, Kamis malam. Jaya Widura belum berkomentar terkait pengakuan saksi di lokasi kejadian ini.




(dpw/dpw)

Hide Ads