Viral video seorang siswi SMK di Tabanan, Bali, menjadi korban penyekapan oleh orang tak dikenal. Ayah korban, Putu Gede Windhu Susila membuat pengakuan mengejutkan.
Adapun aksi penyekapan itu terjadi pada Selasa kemarin, di kebun belakang rumah korban di Desa Adat Umabian, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga. Remaja berusia 17 tahun itu disebut disekap dan mulutnya disumpal oleh pencuri.
Putu Windhu mengungkapkan, dua atau tiga hari sebelum kejadian, dia sempat melihat sosok misterius mengendap-endap di kebun belakang rumah. Putu saat itu sedang membersihkan semak di bawah pohon kelapa muda sebelah barat rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tidak berani dekat-dekat. Perasaan sudah tidak enak. Takutnya bahaya. Pas saya pergoki dari jauh itu, dia lari ke barat. Saya tak berani kejar. Baru sekarang saya berani cerita," tutur Putu Windhu saat ditemui detikBali, Rabu (13/12/2023).
Dia tak ingat persis wajah pria misterius itu. Setelah anaknya berinisial NPLPD disekap, ia baru ingat sempat ada penyusup di rumahnya. Putu menduga kuat terduga pelaku sudah mengintai rumahnya sejak lama dan diduga sudah sering memantau situasi lingkungan rumahnya.
"Setelah ini saya jaga ketat lagi di pintu masuk rumah. Ya gimana lagi situasi sepi. Masalah ini sudah saya ceritakan ke polisi. Petugas bilang masih diselidiki," ucapnya.
Putu tak bisa memastikan apakah pelaku pencurian itu adalah orang terdekat atau tidak. Selama ini, kata perajin payung tradisional itu, tidak punya masalah apapun dengan orang. Keluarga menyerahkan penanganan kasus ini ke polisi dan berharap pelaku cepat tertangkap.
![]() |
Sebelumnya, video penyekapan remaja yang masih berstatus siswi SMK di Tabanan ini viral di media sosial (medsos) Selasa sore (12/12/2023). Remaja perempuan tersebut sempat membuat warga desa gempar karena hilang.
Video itu menarasikan PLDP disekap oleh maling. Ia ditemukan warga dalam kondisi duduk terikat di lahan kecil tak terurus bekas kamar, masih di area rumah korban. Kondisinya mulut dibekap kain sampai menutup wajah serta tangan terikat kain bekas payung.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Gusti Made Berata juga menduga PLDP disekap oleh maling. Sebab, handphone (HP) dan uang senilai Rp 7,2 juta di rumah tersebut juga raib. Kejadian itu baru diketahui setelah kedua orang tua PLDP, yakni Putu Gede Windhu Susila dan Komang Yanti pulang dari berjualan.
"Orang tuanya ini tidak melihat anaknya di rumah saat mereka pulang jualan. Si istri saat mau masuk ke rumah sudah melihat pintu (rumah) terbuka. Muncul kecurigaan," jelas Made Berata dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa malam.
Dugaan tersebut semakin kuat setelah Komang Yanti melihat lemari di kamar tidur diacak-acak dan jendela kamar yang terbuka. Saat dicek, uang yang disimpan di dalam lemari itu raib. Kasus ini tengah ditangani Kepolisian Tabanan.
(dpw/hsa)