Hanya Beroperasi di Pasar, Delman di Jembrana Terancam Punah

Jembrana

Hanya Beroperasi di Pasar, Delman di Jembrana Terancam Punah

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 17 Jul 2023 09:32 WIB
Dokar atau delman di Pasar Umum Negara, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, beberapa waktu lalu. Kini hanya tersisa tiga dokar di Jembrana.
Dokar atau delman di Pasar Umum Negara, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, beberapa waktu lalu. Kini hanya tersisa tiga dokar di Jembrana. Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali.
Jembrana -

Delman di Jembrana, Bali, terancam punah. Alat transportasi yang ditarik oleh kuda itu kini hanya tersisa tiga yang beroperasi di sekitar Pasar Umum Negara. Padahal, dulu jumlah dokar yang beroperasi di Gumi Makepung, julukan Jembrana, sekitar 100 delman.

Salah satu kusir dokar yang bertahan adalah I Gusti Putu Gita. Pria yang menjadi kusir sejak 1970 itu memilih bertahan karena ingin melestarikan delman.

"Agar anak-anak mengetahui sebelum ada transportasi modern, dokar menjadi alat transportasi dengan menggunakan tenaga kuda," ungkap Putu Gita kepada detikBali, Minggu (16/7/2203).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Putu Gita, penumpang dokarnya merupakan pedagang di Pasar Umum Negara. Mereka naik delman karena membawa belanjaan yang banyak. "Jadi tidak bisa menggunakan ojek," ujarnya.

Penumpang lainnya, Putu Gita melanjutkan, adalah masyarakat yang ingin berkeliling kota naik delman. Dia mematok tarif Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu untuk berkeliling kota. Besaran ongkos itu tergantung dengan jarak.

ADVERTISEMENT

Putu Gita mengungkapkan banyak kawannya sesama kusir telah menjual dokar dan kuda mereka karena jumlah penumpang yang terus menyusut. Selain itu, faktor usia membuat para kusir bendi itu berhenti.

I Ketut Sudiardana merupakan salah satu warga Jembrana yang sedih lantaran jumlah delman di daerah tersebut terus berkurang. Pria berusia 37 tahun ini berharap pemerintah bisa melestarikan delman dengan menjadikannya angkutan di objek wisata. "Biar dokar tidak punah," tutur anak kusir delman tersebut.

Sudiardana menerangkan dulu penghasilan ayahnya sebagai kusir delman cukup untuk menyekolahkan dirinya. Bahkan, dari alat transportasi tradisional itu, ia bisa menjadi tentara.




(gsp/hsa)

Hide Ads