Kapolres Klungkung AKPB I Nengah Sadiarta mengungkapkan Dewa Wiwin dan Wiriyanto saling lapor setelah upaya mediasi gagal. "Sementara sudah ada tiga saksi yang kami minta keterangannya," sebut Sadiarta kepada detikBali, Jumat (14/7/2023).
Dewa Wiwin dan Wiriyanto terlibat gontok-gontokan di Kantor DPD II Golkar Klungkung, Bali, pada Senin (10/7/2023). Akibatnya, wajah Dewa Wiwin bonyok hingga harus menjalani operasi hidung dan menjalani rawat inap di RSUD Klungkung.
Sadiarta mengatakan polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dari pelaporan kedua belah pihak, termasuk hasil visum dari RSUD Klungkung. Ia menegaskan laporan yang dilayangkan kedua kader Golkar itu masih dalam tahap penyelidikan.
"Semua barang bukti dan petunjuk yang ada, keterangan saksi-saksi, kami kumpulkan. Sehingga, (akan) membentuk sebuah konstruksi kasus yang bisa kami (jadikan dasar untuk melakukan) penyidikan," imbuhnya.
Menurut Sudiarta, kasus tersebut juga akan segera dilanjutkan dengan gelar perkara. Tahap itu dilakukan untuk menentukan apakah layak dinaikkan ke tahap penyidikan atau tidak.
Sebelumnya, DPD Golkar Bali berencana mendamaikan kedua kadernya yang bertikai. Wiriyanto yang bersitegang dengan Dewa Wiwin mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada DPD I Golkar Bali. Ia juga mengaku siap jika perkelahian tersebut dibawa ke ranah hukum.
"Kalau dilanjutkan kasusnya saya siap karena ada dua bukti. Tuntutan yang saya ajukan ke polisi, satu tentang penghinaan dan perbuatan pelecehan orang tua saya, satu lagi penganiayaan tangan saya digigit," ujar Wiriyanto, Rabu (12/7/2023).
Wiriyanto juga siap berdamai dengan Dewa Wiwin. Hanya saja, ia menegaskan tidak terima Dewa Wiwin melontarkan kata-kata kasar kepada orang tuanya saat kejadian di kantor DPD Golkar Klungkung, Senin sore. Menurutnya, kata-kata Dewa Wiwin itulah yang menyulut dirinya gontok-gontokan dengan kawan separtainya itu.
Dewa Widiasa Nida, orang tua dari Dewa Wiwin, menyayangkan sikap Ketua DPD I Golkar Bali yang tiba-tiba mendamaikan kedua belah pihak. Sebab, adu jotos sesama kader Golkar itu mengakibatkan Dewa Wiwin harus mendapat perawatan medis.
"Belum apa-apa sudah didamaikan, anak saya sakit keras terkesan tidak ada apa-apa. Ini saja masih harus dirawat lama. Kemarin sore baru selesai operasi hidungnya akibat pemukulan itu, anak saya yang dipukul, terus tangannya pelaku digigit, ya karena membela diri," kata Nida.
(iws/gsp)