Golose Pamer Capaian BNN: Ratusan Ton Narkoba-Miliaran Money Laundry

Denpasar

Golose Pamer Capaian BNN: Ratusan Ton Narkoba-Miliaran Money Laundry

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 26 Jun 2023 21:55 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose (kedua kanan) menunjukkan barang bukti saat pemusnahan barang bukti narkotika memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di area Lapangan Tembak Tohpati Polda Bali, Denpasar, Bali, Jumat (23/6/2023). Kegiatan yang digelar oleh BNN RI tersebut memusnahkan barang bukti berupa 123,13 kilogram sabu-sabu, 107 gram ganja, dan 1,11 kilogram heroin yang berasal dari delapan kasus tindak pidana narkotika dengan melibatkan 11 orang tersangka. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Ilustrasi. BNN mengungkap pencapaian lembaganya, yaitu ratusan ton narkoba dan ratusan miliar rupiah hasil tindak pidana pencucian uang. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Denpasar -

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose memamerkan pencapaian lembaganya dalam mengungkap ratusan ton narkoba dan ratusan miliar rupiah hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU) atau money laundry.

"Strateginya, hard power approach, dilakukan melalui penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat jaringan narkoba," ujarnya saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Senin (26/6/2023).

Secara rinci, Golose mengatakan, sabu-sabu sebanyak 6,04 ton, ganja 6,67 ton, ganja basah 294,6 ton, lahan ganja seluas 131,4 hektare (Ha), dan ekstasi 464.900 butir. Pencapaian itu hasil penegakan hukum tindak pidana narkotika dan obat-obatan pada 2021 hingga Juni 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, Golose melanjutkan, pencucian uang sebanyak 39 kasus dengan tersangka 44 orang. Nilai aset yang disita mencapai Rp 187,52 miliar. Menurut dia, selain hard power approach, BNN juga menggerakkan strategi soft power approach, smart power approach, hingga cooperation.

Adapun, soft power approach merupakan aktivitas pencegahan untuk meningkatkan daya tangkal dan ketahanan diri masyarakat terhadap bahaya narkotika. Hal itu dilakukan lewat kegiatan penyebarluasan informasi, edukasi, advokasi, dan pemberdayaan masyarakat.

"Pendekatan ini juga meliputi peningkatan aksesibilitas dan akseptabilitas pelaksanaan layanan rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkoba untuk pemulihan dari kecanduan," jelas Golose.

Sedangkan untuk strategi smart power approach, yakni pemanfaatan teknologi informasi di era digital secara maksimal dalam upaya penanggulangan narkotika. Strategi ini dilakukan melalui penggunaan elektronik penyidikan (e-mindik) versi 2.0 yang terintegrasi pada seluruh jajaran BNN RI dan kementerian/lembaga terkait.

Kemudian juga melalui digitalisasi intervensi berbasis masyarakat, percepatan administrasi BNN dengan menggunakan digital signature, peningkatan kemampuan laboratorium narkotika BNN dalam mendeteksi dini jenis new psychoactive substances dan profiling drugs signature.

Di sisi lain, BNN juga melakukan strategi cooperation approach dalam menghadapi ancaman bahaya narkoba sebagai transnational organized crime. Dalam melancarkan strategi tersebut, diperlukan kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi, baik nasional, regional dan internasional.




(BIR/hsa)

Hide Ads