Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengungkap motif warga negara (WN) Amerika Serikat bernama Ithomas Charles Flach JR mengadang dan merusak mobil dinas Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Bali. Bule berusia 44 tahun itu nekat mencegat mobil polisi karena kebingungan.
"Motif pelaku melakukan perbuatan itu adalah merasa kebingungan karena sekira dua hari sebelum kejadian itu tas dan handphone-nya hilang," kata Pelaksana Harian Kepala Sub Direktorat (PLH Kasubdit) III Jatanras Ditreskrimum Polda Bali Kompol Made Adhiguna saat konferensi pers di kantornya, Kamis (15/6/2023).
Menurut Adhiguna, bule AS itu tidak mengetahui nama lokasi barang-barangnya hilang. Sebab, ia tidur di pinggir jalan dan ketika terbangun mendapati barang-barangnya raib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku tidak memiliki perbekalan, sehingga dia bermaksud mengadang itu adalah (untuk) meminta pertolongan dari polisi," jelas Andhiguna.
Adhiguna menjelaskan Flach mencegat dan merusak mobil dinas Kepala SPN Polda Bali di Jalan Bypass Ngurah Rai pada Rabu (14/6/2023) sekitar pukul 11.00 Wita. Perbuatan bule asal Negeri Paman Sam itu mengakibatkan mobil dinas personel anggota kepolisian rusak.
"Pelaku datang tiba-tiba di jalan mengadang mobil yang pada saat itu sedang melakukan penjemputan oleh mobil dinas ini," jelasnya.
Tak hanya mengadang mobil, WNA asal AS itu langsung mematahkan tiang komando berbentuk dasi dari mobil tersebut. Ia juga memukul-mukul kap mesin mobil dinas kepolisian itu hingga penyok.
Selain itu, Flach juga sempat mengacungkan tiang komando tersebut kepada sopir. Namun, saat itu juga Flach diamankan oleh personel Polsek Denpasar Timur dan diserahkan ke Polda Bali.
"Namun dalam pertengahan jalan pada pukul 23.00 malam oleh personel anggota Polsek Dentim dibawalah ke Polda Bali untuk dilakukan proses lebih lanjut," ungkap Adhiguna.
Sebelum mengadang mobil polisi, Flach sebelumnya pernah viral di media sosial lantaran menggelandang di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Flach bahkan sempat merengek kepada warga Jimbaran agar diizinkan tinggal di sebuah vila di kawasan tersebut. Ketika itu, warga menolak permintaan bule yang mengaku kehabisan uang tersebut.
(iws/gsp)