Dosen STIKES Buleleng berinisial PAA diduga menghapus pesan WhatsApp (WA) di telepon genggam mahasiswinya. Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi.
Picha menerangkan PAA menghapus pesan WA tersebut saat berada di kos-kosan mahasiswinya. Saat itu, dosen itu meminjam ponsel mahasiswinya dengan alasan memutar YouTube. "Isi chat-nya diduga terkait kedatangan si pelaku (PAA) itu ke tempat kos-kosan cewek (mahasiswi) tersebut," tuturnya Senin (8/5/2023).
Picha menjelaskan kedua ponsel tersebut diserahkan ke Labfor Polda Bali untuk memulihkan data percakapan di WA PAA dan mahasiswinya itu. "Mudah-mudahan datanya bisa dikembalikan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan pelecehan seksual oleh PAA pada mahasiswinya itu berawal dari korban yang memasang status terkait masalah skripsi dan keluarga di WA. Dosen STIKES itu lalu menanggapi status tersebut, menanyakan alamat kos-kosan, hingga menawarkan solusi.
Mahasiswi yang tak curiga dengan PAA itu langsung memberikan alamat kos-kosannya. PAA tiba di kos mahasiswi tersebut pada pukul 23.00 Wita Kamis (4/5/2023). Bahkan, korban sempat menjemput tersangka di bawah yang kosannya.
Adapun, dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi pada Jumat (5/5/2023) dini hari. Korban kemudian melaporkan tindak asusila itu ke Polres Buleleng.
Polisi menangkap PAA sejak Jumat malam lalu. STIKES Buleleng juga telah memberhentikan PAA sebagai dosen. Adapun, PAA belum memberikan penjelasan terkait dugaan pelecehan seksual tersebut hingga berita ini diturunkan.
(gsp/iws)