Teka-teki kematian satu keluargadi Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan misteri. Meski sejumlah temuan telah diperoleh polisi, namun belum ada satupun teka-teki penyebab dan motif keluarga Kalideres ini tewas terungkap.
Terbaru, sejumlah spekulasi bermunculan dikaitkan dengan kematian keluarga Kalideres ini. Semua kemungkinan terkait kematian keluarga Kalideres digali polisi, tetapi hingga kini belum ada kesimpulan pihak kepolisian tentang peristiwa apa di balik kematian empat orang keluarga Kalideres.
Sejumlah ahli forensik juga diundang untuk meneliti penyebab tewasnya empat anggota keluarga di Kalideres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa temuan anyar dari hasil penyelidikan diungkap kepolisian.
Berikut ini deretan dugaan atau spekulasi terbaru terkait kematian keluarga Kalideres yang dirangkum Minggu (28/11/2022).
1. Anak Meninggal Terakhir
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap temuan baru terkait kasus kematian empat anggota keluarga di Kalideres yang ditemukan 'mengering'. Dari hasil penyelidikan, korban Dian (42) diduga meninggal terakhir.
"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki Haryadi sebagaimana dikutip detikcom, Sabtu (26/11) lain.
Jasad Dian ditemukan di dalam kamar bersama jasad ibunda, Reni Margaretha. Mengejutkan pulik, kondisi jenazah Margaretha mengalami mumifikasi namun terlihat terawat.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya:
Kombes Hengki Haryadi mengatakan jasad Dian ditemukan di sebelah jasad ibunda. Dian ditemukan dalam kondisi memeluk guling.
"Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar di kunci dari dalam," ungkap Kombes Hengki.
3. Jasad Ibu Alami Mumifikasi
Temuan lainnya menyebutkan bahwa kondisi Reni Margaretha (68) atau ibu keluarga Kalideres mengalami mumifikasi. Hal ini disimpulkan dari kondisi jasad yang terlihat terawat.
"Pada saat di TKP, posisi Dian adalah di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, terlihat terawat," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Sabtu (26/11).
Hengki Haryadi mengungkapkan alas tidur tempat jenazah Reni Margaretha ditemukan dalam kondisi rapi.
"Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," imbuh Hengki.
Saat ditanya apakah kemungkinan Dian yang merawat jasad ibunda hingga meninggal, Hengki Haryadi enggan berspekulasi. Ia mengatakan pihaknya masih menyelidiki secara mendalam terkait temuan ini bersama tim ahli forensik.
"Nanti yang simpulkan ahli psikologi forensik. Namun penyelidikan kami secara deduktif, Dian sangat dekat dengan ibunya," imbuh Hengki Haryadi.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya:
Pihak kepolisian telah melakukan autopsi empat jasad keluarga Kalideres yang ditemukan tewas 'mengering' di dalam rumahnya. Temuan feses di tubuh para korban diteliti tim kedokteran forensik.
"Sebagai contoh ya kemarin, berdasarkan keterangan kedokteran forensik, kita menemukan feses," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/11).
Hengki mengatakan temuan feses itu tengah diteliti oleh para ahli. Tim dokter forensik sedang meneliti kandungan yang terdapat pada feses para korban.
"Ini kita harus teliti di laboratorium ini mengandung apa, kan harus diteliti lagi," kata Hengky.
5. Temuan Feses Jadi Petunjuk Forensik
Menurut Kombes Hengki Haryadi, temuan feses dalam pemeriksaan forensik terhadap jasad korban juga bisa menjadi salah satu petunjuk bagi penyidik.
Hasil penelitian itulah yang nantinya akan menguatkan atau mematahkan indikasi penyebab kematian korban.
"Apakah arti dari temuan autopsi itu, nanti ahli yang akan mengatakan, apakah bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini kita sedang teliti itu," tutur Hengki.
Seperti diketahui, satu keluarga berjumlah empat orang ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022). Keempat korban ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci dari dalam.
Simak Video "Video: Wanita di Cisauk Tewas Terborgol, Pelaku Emosi karena Ditagih Utang"
[Gambas:Video 20detik]
(dpra/hsa)