Muncul Dugaan Keluarga Kalideres Berpuasa Sampai Meninggal

Muncul Dugaan Keluarga Kalideres Berpuasa Sampai Meninggal

Tim detikNews - detikBali
Rabu, 23 Nov 2022 17:14 WIB
Rumah keluarga yang tewas mengering di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat.
Foto: Rumah sekeluarga tews mengering di Kalideres, Jakarta Barat. (Ilham Oktafian/detikcom)
Bali -

Dugaan sekeluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat berpuasa sampai mati muncul. Hal ini dikenal dengan istilah voluntarily stopping eating and drinking (VSED). Spekulasi ini muncul di media sosial.

Spekulasi korban melakukan VSED ini berawal dari hasil autopsi yang menyebut kondisi lambung korban sudah lama tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Saat pertama kali melakukan evakuasi, polisi pun tidak menemukan persediaan makanan di rumah korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi angkat bicara perihal spekulasi tersebut. Hengki mengaku belum ada kesimpulan yang diambil penyidik terkait kasus kematian satu keluarga di Kalideres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih dalam penelitian," kata Hengki Haryadi kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).

Hengki Haryadi mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami soal penyebab dan motif kematian korban. Tim psikologi forensik pun telah dilibatkan dalam membuat terang perkara.

ADVERTISEMENT

"Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif. Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," jelas Hengki.

Temukan Sampah yang Menggunung

Polisi juga sempat mengungkap temuan baru di kasus sekeluarga tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar). Polisi rupanya menemukan gunungan sampah di dalam rumah korban.

"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di TKP, Rabu (16/11).

Chat penuh emosi di HP korban, baca halaman selanjutnya

Hengki Haryadi menyebut pihaknya masih akan menelusuri temuan ini. Aktivitas sosial para korban dengan tetangga juga akan diusut.

"Artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," katanya.

Chat di HP Korban Bermuatan Emosi Negatif

Polisi juga telah menemukan dua handphone milik keluarga korban. Riwayat percakapan di handphone itu pun terungkap.

Dalam temuan polisi percakapan di handphone korban berisi kata-kata dengan bermuatan emosi negatif. Meski begitu, penulisan di riwayat percakapan handphone korban dinilai rapi.

"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Selasa (22/11).

Hengki mengatakan, dalam riwayat percakapan di handphone korban, pengirim pesan juga menyelipkan kata dengan bahasa Inggris lewat pesannya. Namun polisi belum membeberkan isi pesan tersebut.

Menurut Hengki, dari serangkaian penyelidikan forensik digital yang tengah dilakukan, pihaknya menduga sosok pengirim pesan tersebut merupakan seorang perempuan.

"Ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut. Namun sepertinya (sosok pengirim pesannya) wanita," katanya.

Hengki mengatakan pihaknya belum menyimpulkan sosok pengirim pesan hingga motif riwayat pesan berisi kalimat bermuatan kata-kata negatif itu. Saat ini tim ahli forensik masih melakukan pendalaman.

"Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/dpra)

Hide Ads