FSI sendiri tercatat sah sebagai warga Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Menurut Kepala Dusun Bumi Asri Dewa Ayu Sri Wirayanti atas adanya kabar penangkapan terduga teroris tersebut, warga setempat ketakutan jika nantinya ada bom lagi sebab sudah trauma dengan kejadian bom Bali.
"Kekhawatirannya (warga) trauma saja dengan kasusnya yang (bom Bali) di 2002 kemarin itu saja. Trauma takut kita ada bom atau apa, tapi saya sudah kasih tahu tidak usah khawatir, kita tetap waspada, ini kan sudah ada yang menangani," kata Dewa Ayu Sri Wirayanti saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (9/9/2022).
Atas adanya kekhawatiran itu, Sri Wirayanti mengaku sudah mengimbau kepada warganya untuk tetap tenang. Sebab, pihaknya belum tahu seperti apa kebenarannya dan dugaan teroris tersebut sudah ada pihak mengurusi dan membereskan.
Di sisi lain, Sri Wirayanti mengungkapkan bahwa FSI yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Polri memang lahir dan tinggal di wilayahnya. Ia tinggal di sebuah kos bulanan di Jalan Satelit Nomor 40, Kota Denpasar.
Aparat juga sudah melakukan penggeledahan terhadap kos-kosan yang sempat ditinggali oleh terduga teroris itu sebelum yang bersangkutan pindah ke Kabupaten Lumajang, Jatim. Namun Sri Wirayanti mengaku belum sempat berkomunikasi dengan pemilik kos pasca-penggeledahan.
"Kurang paham saya, pemilik kos tahu kasus ini apa nggak saya juga kurang paham. Kalau tidak salah (pemilik kosnya) dari (Jalan) Imam Bonjol. Kalau tidak salah ya, saya tidak tahu persis siapa pemilik kosnya," ungkap dia.
Sementara itu, dari pihak Dusun Bumi Asri juga belum memberikan pendampingan terhadap keluarga terduga teroris tersebut. Sebab ditakutkan terjadi persekusi terhadap keluarga pasca-penangkapan FSI.
"Selama ini sudah berjalan dua hari saya sih belum melakukan apa-apa dan belum ada perintah apa-apa. Karena saya selaku kepala dusun, saya harus menunggu perintah dari perbekel selaku atasan saya," kata dia.
"Dari pihak sana saya belum ada penugasan pendampingan atau apa-apa, selama ini saya masih santai saja nggak ada melakukan apa-apa," jelasnya.
Diberitakan detikJatim, terduga teroris bersembunyi jauh dari pusat kota Lumajang, di sebuah desa di lereng Gunung Semeru. Tepatnya di Sumbermujur, Candipuro, Lumajang.
Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan yang diduga tempat persembunyian teroris itu. Seorang laki-laki berinisial FD diamankan polisi.
"Ada tim dari Mabes Polri bergerak dan mengamankan satu orang," ujar Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan kepada detikJatim, Selasa (6/9/2022) petang.
Tim Densus 88 langsung mengamankan terduga teroris itu. Soal penangkapan ini Kapolres Lumajang enggan membeberkan peran dan keterlibatan FD dalam jaringan teroris.
"Satu orang itu langsung dibawa ke Mabes Polri. Karena ini jaringan, biar Mabes Polri yang menjelaskan," ujar Dewa.
(nor/nor)